TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyarankan warganya mulai mencoba alternatif berwisata secara virtual. Pemerintah DKI, kata dia, bakal berusaha menggagas wisata virtual untuk mencegah warga berjejal di lokasi wisata saat libur panjang akhir bulan ini.
"Itu juga digagas (wisata virtual). Kan orang Indonesia sekarang inovatif sekali ya. Pasti itu ada juga," kata Riza di Balai Kota DKI, Kamis, 22 Oktober 2020.
Baca: Libur Panjang Dimulai, 162 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta
Riza mengatakan pemerintah telah mengimbau warga DKI untuk menunda libur mereka ke luar kota pada akhir bulan ini. Lonjakan wisatawan pada libur panjang berpotensi terjadi transmisi penularan Covid-19. Libur panjang Maulid Nabi bakal dimulai pada 28 Oktober sampai 1 September 2020.
"Biasanya yang terjadi itu ya libur ke sekitar Jakarta, ada yang ke Puncak, mungkin ke Anyer, Bandung, Bogor," ujarnya. "Sedapat mungkin tempat yang terbaik dalam masa pelonggaran tetap berada di rumah."
Epidemiolog Tifauzia Tyassuma mengatakan saat ini masyarakat tengah mengalami depresi global akibat pandemi Covid-19. Kondisi itu tak baik bagi mental seseorang. Ia pun menyebut bahwa leisure atau berwisata bisa menjadi pilihan bagi masyarakat untuk melepas penat.
"Wisata bisa menjadi cara agar mental kita bugar kembali," kata Tifauzia dalam acara Ngobrol Tempo, Kamis, 15 Oktober 2020.
Namun kondisi pandemi tentu membuat orang tak bisa bebas bepergian. Tifauzia pun menyebut wisata virtual bisa menjadi pilihan bagi masyarakat.
Meski tak secara langsung, menurut Tifauzia, hal tersebut bisa tetap menjadi upaya menyegarkan kembali pikiran. "Jadi oleh otak seakan-seakan kita sedang lakukan betulan," kata dia.
Pendiri Outing.id Irwan Thamri mengatakan tren wisata virtual cukup diminati di masa pandemi. "Karena saat ini kita tak mungkin memobilisasi orang banyak untuk wisata," kata dia.
IMAM HAMDI | NINIS CHAIRUNISSA