TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan tiang konstruksi proyek monorel Jakarta pertama kali berjalan pada 2004 yang dikerjakan konsorsium PT Jakarta Monorail dan Omnico Singapura. Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri yang meresmikan pembangunannya pada Juni 2004. Proyek pada era Gubernur DKI Sutiyoso ini mulanya dipegang oleh PT Adhi Karya.
Dari arsip Tempo, PT Jakarta Monorail melanjutkan pembangunan jalur Casablanca-Karet sepanjang sekitar lima kilometer pada 2005. Ada 14 titik pemberhentian di sepanjang jalur tersebut. Namun, proyek mangkrak.
Sebelumnya, PT Jakarta Monorail telah melakukan uji beban fondasi di jalur monorel Asia Afrika. Pengerjaannya juga terhenti lantaran kontraktor kesulitan mendapat dana. PT Jakarta Monorail mengaku kesulitan memperoleh dana karena pemerintah tak turut urunan dalam proyek.
Proyek monorel diperkirakan memakan nilai investasi US$ 670 juta. Sekitar US$ 470 juta dari dana proyek ini dipinjam dari luar negeri.
Proyek monorel kembali mangkrak sejak 2007. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo lantas menghentikan proyek tersebut. Namun, gubernur selanjutnya, Joko Widodo alias Jokowi, menghidupkan lagi proyek kereta dengan jalur layang ini dengan beberapa syarat.
Baca juga: Ahok: Tiang Monorel Jadi Monumen Kebodohan DKI
Jokowi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek monorel pada Oktober 2013 dan menamakannya Jakarta Eco Transport (JET). Proyek masih diserahkan kepada PT Jakarta Monorail.