Jokowi lengser dari DKI pada 2014 karena terpilih sebagai presiden. Jabatan gubernur digantikan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ahok kembali menyetop proyek pada 2015. Alasannya, kontraktor tak bisa memenuhi syarat yang diminta pemerintah DKI.
Menurut Ahok, ada 15 syarat DKI kepada PT Jakarta Monorail, tapi tak ada realisasi apapun. "Selama belum dipenuhi, kami belum bisa menyambung kerja sama lagi," ucap Ahok, 10 Juli 2015.
Salah satu syarat adalah kontraktor harus memenuhi kecukupan modal. Selain itu, harus ada perjanjian bahwa bila pembangunan berhenti di tengah jalan, semua aset yang sudah berdiri akan menjadi milik pemerintah DKI.
Tiang konstruksi proyek monorel yang mangkrak di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat 23 Oktober 2020. Anggota dewan baik di DPR RI dan DPRD DKI Jakarta buka suara. Mereka mendesak tiang monorel yang telah lama mangkrak itu dibongkar. Mulanya proyek monorel yang akhirnya gagal dilanjutkan itu dikerjakan oleh PT Jakarta Monorail. Proyek tersebut diresmikan Presiden Megawati Sukarnoputri pada 2004 lalu. Seiring waktu, proyek ini akhirnya berhenti dan menyisakan tiang-tiang menganggur di pinggir jalan. TEMPO/Subekti.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI saat itu, Heru Budi Hartono, menyebut kontraktor berjanji memenuhi kewajibannya dalam waktu 60 hari. Karena itulah, Jokowi mau melakukan groundbreaking. "Nyatanya hanya janji-janji surga," kata Heru.
Baca juga: PKS Desak Pemerintah dan Adhi Karya Cabut Tiang Monorel yang Mangkrak
Kini, pembangunan proyek monorel Jakarta menyisakan tiang pancang yang mengganggu lalu lintas di ibu kota, bahkan menyebabkan kecelakaan. Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKS, Suryadi J.P. bahkan mendesak pemerintah DKI dan PT Adhi Karya mencabut tiang monorel. Dia menilai keberadaan tiang itu mengganggu secara visual dan berpotensi membahayakan pengguna jalan.
“Tiang monorel tersebut membahayakan keselamatan pengguna lalu-lintas seperti kejadian tewasnya pengendara sepeda motor pada 27 September 2020 lalu yang menabrak tiang di Jalan H.R Rasuna Said,” ujar Suryadi dalam keterangan tertulis pada Kamis, 22 Oktober 2020.