TEMPO.CO, Serang - Pemerintah Provinsi Banten mendapatkan jatah delapan juta vaksin Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, Banten mendapat alokasi vaksin sebanyak 8.131.798 sasaran. Alokasi aksi tersebut akan didistribukan dalam beberapa tahap yang akan dimulai pada Desember 2020.
Menurut Ati, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan sosialisasi kepada Dinas Kesehatan tingkat provinsi se-Indonesia tentang sasaran vaksin masing-masing daerah. Vaksin diprioritaskan untuk orang-orang yang berisiko tinggi, seperti tenaga medis dan pelayan publik. “Yang menjadi prioritas yakni tenaga kesehatan,” ujar Ati, Jumat, 23 Oktober 2020.
Selain tenaga kesehatan, Satpol PP, serta TNI/Polri yang menjadi garda terdepan juga akan menjadi prioritas pada tahap pertama.
Sasaran target pada Desember 2020 sebanyak 63.536 sasaran yang terdiri atas tenaga kesehatan sebanyak 45.829 sasaran. Kemudian petugas Satpol PP, TNI, dan Polri yang bertugas di lapangan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota sebanyak 17.088 sasaran.
Pada tahapan berikutnya sasaran vaksin akan meliputi kalangan aparat pemda, anggota legislatif, tokoh agama, tokoh masyarakat, aparat di tingkat kecamatan sampai RT/RW, tenaga pendidik dari PAUD sampai universitas, Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, dan terakhir masyarakat. “Untuk masyarakat usia 18 sampai 59 tahun.”
Masyarakat di atas 60 tahun itu baru akan diberi vaksin khusus. “Untuk usia 60 tahun memerlukan komposisi yang aman untuk usia di atas 60 tahun.” Vaksin untuk usia di bawah 18 tahun juga belum ada.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Banten Mahmud mengatakan, Pemerintah Banten telah menggandeng sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) untuk mempercepat penanganan pandemi covid-19. Pemerintah provinsi bekerja sama dengan delapan ormas. Di antaranya MUI, FSPP, Aisyiyah, Muslimat, DMI, Pramuka, Majlis Taklim Al Hidayah, ICMI dan Fatayat.
Kerja ekstra dari seluruh pihak, kata dia, akan mempermudah implementasi kampanye 3M dan protokol kesehatan keluarga sehingga bisa benar-benar dimengerti sampai ke tingkat terbawah (masyarakat). “Bukan saja menjadi slogan, namun benar-benar terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Mahmud.
Jumlah kasus positif corona di Banten terus bertambah dengan angka rata-rata penambahan lebih dari seratus kasus. Hingga saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Banten sebanyak 8.237 kasus. Rinciannya, 1.459 orang masih dirawat, sebanyak 6.512 orang sembuh dan sebanyak 266 orang meninggal dunia.