TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang libur panjang Maulid Nabi, operator Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, mengantisipasi peningkatan penumpang pada akhir pekan ini. Pengawasan protokol kesehatan pun diperketat.
"Pengawasan protokol kesehatan kita perkuat lagi, dimulai sejak penumpang masuk kawasan terminal," kata Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Jhoni di Jakarta, Senin 26 Oktober 2020.
Pengawasan kesehatan dimulai dengan mengukur suhu tubuh calon penumpang di pintu masuk terminal. Di sana juga disediakan wastafel dan thermogun. Calon penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celsius akan dilarang oleh petugas jaga masuk ke lingkungan terminal, bahkan petugas siap mendampingi ke posko kesehatan terdekat.
Bagi penumpang yang memiliki suhu tubuh normal akan diarahkan petugas menuju ruang registrasi pemberangkatan di sekitar zona pembelian tiket perjalanan. Petugas akan meminta surat keterangan sehat dari dokter, salah satunya tidak pilek maupun batuk.
Penumpang bus antar kota antar provinsi atau bus AKAP yang tidak bisa menunjukkan surat tersebut, diwajibkan mengisi aplikasi survei kesehatan mandiri Corona Likelihood Matric (CLM).
"Pendataan penumpang melalui aplikasi akan menentukan yang bersangkutan bisa berangkat atau tidak. Akan ada survei kesehatan," katanya.