TEMPO.CO, Jakarta - Massa demo mahasiswa dan sejumlah elemen buruh telah berkumpul di area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, hari ini, sejak pukul 13.00. Mereka membawa tuntutan yang sama yaitu menolak UU Cipta Kerja.
Dalam demo tersebut, massa dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia menyampaikan orasi terkait penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja.
“Mudah-mudahan presiden bisa mendengarkan dan kita tidak akan pernah berhenti melakukan aksi tolak UU Cipta Kerja,” ujar Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) Arif Minardi dari atas mobil komando di dekat Patung Kuda, Rabu siang.
Menurut pantauan Tempo, ratusan mahasiswa dari Universitas Gunadarma tiba menggunakan enam bus Metro Mini dan langsung berkumpul di sisi Patung Kuda. Mereka membawa berbagai spanduk penolakan UU Cipta Kerja.
Selain di kawasan Patung Kuda, demonstrasi yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ini digelar di Tugu Proklamasi dan di depan DPR/MPR. Demonstrasi tersebut digelar oleh berbagai elemen buruh, masyarakat, dan mahasiswa.
Polda Metro Jaya menyiapkan 20 ribu personel kepolisian untuk menjaga tiga demonstrasi hari ini. Massa yang hadir di tiga demonstrasi itu diperkirakan hingga empat ribu orang.
"Hasil rapat tadi malam kemungkinan antara 3 - 4 ribu massa di 3 titik tersebut. Sekitar 10 ribu dan tambahan 10 ribu pasukan cadangan disiapkan," ujar Sambodo di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Oktober 2020.
Baca juga: Demo Mimbar Rakyat di Hari Sumpah Pemuda: Pembangkangan Sipil Cabut Omnibus Law
Selain menyiagakan pasukan, polisi juga menyiapkan rencana pengamanan demo Omnibus Law itu. Sambodo mengatakan polisi akan menjaring para pendemo yang diperiksa akan berbuat rusuh. Penjaringan massa itu akan polisi mulai di titik-titik keberangkatan massa di sekitar wilayah Jabodetabek.