TEMPO.CO, Jakarta -Puluhan anggota Marinir diterjunkan untuk membubarkan sejumlah kelompok tak beridentitas yang sempat melempari barikade polisi dengan botol air mineral dalam demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Hal itu terjadi saat massa dari elemen mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja hari ini, Rabu, 28 Oktober 2020, sudah mulai membubarkan diri.
Menurut pantauan Tempo, saat mobil komando mahasiswa hendak mundur untuk membubarkan diri, sekelompok pemuda tanggung maju ke depan barikade polisi. Beberapa dari mereka mulai melempari polisi dengan botol air mineral.
Baca juga : Polisi Tangkap Sejumlah Orang Tanpa Kelompok di Demonstrasi Penolakan UU Cipta Kerja
Tak lama, situasi kembali kondusif saat polisi menenangkan mereka dan meminta tak ada tindakan anarkis.
Kelompok tanpa identitas itu lantas membakar ban tepat di depan barikade polisi. Saat itu lah seratusan anggota Marinir dikerahkan untuk membubarkan massa dan meminta mereka untuk pulang.
Tentara pun menggiring mereka hingga ke Bundaran Bank Indonesia. Massa itu menuruti arahan untuk membubarkan diri. “Silakan pulang, adik-adik. Ini sudah sore. Kami akan kawal. Silakan pulang,” ujar seorang anggota TNI lewat pengeras suara.
Tak hanya kelompok tak beridentitas itu, massa dari elemen mahasiswa dan buruh pun ikut membubarkan diri. Saat berita ini dibuat, pukul 17.21 WIB, tak ada lagi massa yang berdemo Jalan Medan Merdeka Barat, Selatan, dan Jalan MH Thamrin.
Seperti diberitakan sebelumnya, selain di kawasan Patung Kuda, demonstrasi yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ini digelar di Tugu Proklamasi dan di depan Kompleks Parlemen. Demonstrasi tersebut digelar oleh berbagai elemen buruh, masyarakat, dan mahasiswa.