TEMPO.CO, Jakarta -Puluhan orang dari Gerakan Jaga Indonesia demo menuntut Gubernur Anies Baswedan turun dari jabatannya, di depan gerbang Balai Kota, Rabu, 28 Oktober 2020.
Berita soal tuntutan agar mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menjadi trending dari Rabu sore hingga Kamis, 29 Oktober 2020.
Baca Juga: Pendemo Tuntut Anies Baswedan Mundur, Gerindra: Harus Cerdas
Selain itu seorang perempuan paruh baya ingin membakar Blok G Balai Kota DKI pada Selasa, 27 Oktober 2020, sekitar pukul 12.20. Dari dalam tas wanita tersebut ditemukan bensin di dalam botol air mineral dan karton yang diduga ingin digunakan untuk bakar gedung Blok G Balai Kota.
- Puluhan Orang Demo Tuntut Anies Baswedan Turun: Tidak Mensejahterakan Rakyat
Puluhan orang dari Gerakan Jaga Indonesia berunjuk rasa di depan gerbang Balai Kota DKI pada Rabu, 28 Oktober 2020, menuntut Gubernur Anies Baswedan turun dari jabatannya. "Kami menuntut Anies turun dari jabatannya karena tidak mensejahterakan rakyat," kata Sekretaris Gerakan Jaga Indonesia DKI Aldi Nababan.
Menurut dia, kebijakan Anies juga kerap bertentangan dengan pemerintah pusat. Saat demo besar-besaran menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang ingin dicegah pemerintah, justru Anies hadir di tengah massa. "Anies masuk ke tengah-tengah pertempuran. Bahkan anak-anak yang harusnya sekolah dibolehkan demo," ujarnya.
Selain itu, selama masa unjuk rasa ini Anies Baswedan terkesan mendukung gerakan massa yang melakukan aksi di tengah pandemi Covid-19. Kebijakan lain Anies yang juga menyusahkan warga adalah penyelenggaraan Formula E dan penanganan banjir yang tidak pernah selesai. "Kami akan terus demo sampai Anies lengser. Tuntutan kami tetap Anies turun dan diadili."