TEMPO.CO, Bekasi - Lalu lintas kendaraan di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek kembali mengalami kepadatan pada Kamis, 29 Oktober 2020. Karena itu, Jasa Marga memberlakukan sistem contraflow sepanjang 14 kilometer dari kilometer 47 sampai 61.
"Jasa Marga atas diskresi Kepolisian kembali memberlakukan rekayasa lalu lintas contraflow sejak pukul 09.25 WIB," kata General Manager Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division, Widiyatmiko Nursejati dalam keterangannya, Kamis, 29 Oktober 2020.
Baca Juga: Puncak Arus Balik 1 November, Kendaraan Sumbu 3 Dilarang di Tol Jakarta-Cikampek
Penyebab kepadatan adanya pertemuan dua arus lalu lintas di kilometer 48. Yaitu antara ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek Layang dan bawah. Karena itu, dibuka satu lajur pada jalur menuju ke Jakarta untuk kendaraan mengarah ke Cikampek.
"Diharapkan dapat mencairkan kepadatan yang terjadi di KM 48 yang merupakan titik pertemuan dua arus lalu lintas menuju Cikampek," kata dia.
Berdasarkan pengamatan Tempo, jam 10.53 WIB kemacetan parah terjadi di tol bawah sejak kilometer 37 wilayah Cikarang Timur hingga kilometer 57. Sedangkang tol layang cenderung ramai lancar. Tersedat ketika sampai di kilometer 47 menjelang turun ke bawah.
Jasa Marga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan serta membawa bekal untuk menghindari kerumunan atau kepadatan di rest area.
"Total kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah timur selama libur panjang adalah sebanyak 173.920 kendaraan, naik sebesar 74,3 persen dari lalin new normal," katanya.
Ia mengatakan tujuan pengguna jalan paling banyak adalah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui GT Cikampek Utama 1, dengan jumlah 100.842 kendaraan, naik sebesar 93,7 persen dari lalin new normal. Sedangkan tujuan Bandung dan sekitarnya melalui GT Kalihurip Utama 1 jumlahnya 73.078 kendaraan naik sebesar 53,1 persen.