TEMPO.CO, Bogor - Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor melarang 17 wisatawan dari luar Bogor untuk melanjutkan perjalanan ke Jalur Puncak Bogor karena reaktif Covid-19. Hal itu diketahui dalam rapid test massal menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi penularan Covid-19 pada wisatawan di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina memimpin kegiatan pemeriksaan massal di Simpang Gadog itu pada libur panjang cuti bersama Maulid Nabi, hari ini.
"Rapid test ini akan terus kita lakukan mulai hari ini sampai Minggu. Untuk alat kita sediakan 1.000 khusus hari ini," kata Mike Kaltarina di Simpang Gadog, Kamis 29 Oktober 2020.
Menurut Mike, rapid test massal dilakukan untuk mendeteksi kesehatan para wisatawan yang hendak menghabiskan libur panjang di kawasan Puncak. "Jangan sampai libur panjang kali ini menyebabkan klaster baru penularan Covid," kata Mike.
Kegiatan pemeriksaan ini dilakukan di Simpang Gadog Ciawi, Megamendung, dan Telaga Warna Cisarua. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mengerahkan 40 petugas kesehatan.
Pada Jumat hingga Minggu, kegiatan pemeriksaan wisatawan akan dipusatkan di Simpang Gadog.
Wisatawan yang reaktif Covid-19 pada hasil rapid testnya akan diambil sampel usap hidung dan tenggorokannya untuk tes swab atau PCR.
Baca juga: Libur Panjang, Polres Cianjur: Mau ke Bogor atau Jakarta Hindari Jalur Puncak
Hingga Kamis pukul 10.30, terdapat 17 wisatawan dari luar Bogor yang terindikasi tertular virus corona.
Petugas langsung mengambil sampel usap hidung dan tenggorokan wisatawan tersebut dan melarang mereka melanjutkan perjalanan menuju Jalur Puncak Bogor.