Untuk itu, menurut Syafrin masyarakat harus menutup kesempatan para perampas barang penting milik pesepeda dengan tidak membawa barang berharga saat mengayuh pedal sepeda di jalan-jalan yang ada di Jakarta.
"Karena kejahatan itu muncul bukan hanya niat di pelaku, tetapi juga karena adanya kesempatan bagi pelaku untuk melakukan kejahatan. Kesempatan ini yang kita tutup, yang bawa 'handphone' ya masukkan ke kantong atau misalnya memang tidak tersedia kantong, jangan letakkan di punggung karena di punggung begitu sangat mudah dijambret," ujar Syafrin.
Selain mengimbau masyarakat untuk tidak membawa barang berharga saat bersepeda, Syafrin merencanakan akan menyiapkan petugas patroli yang bersifat statis untuk mencegah kejadian pembegalan terhadap pesepeda berulang.
Hari ini sudah terlihat petugas Dishub DKI berada di persimpangan sepanjang Sudirman-MH Thamrin. "Kami harapkan adanya petugas ini akan mengurungkan niat pelaku untuk melakukan penjambretan," kata Syafrin.
Syafrin mengatakan, selama ini petugas Dishub selalu melakukan patroli, namun patroli yang dilakukan bersifat dinamis karena petugas harus bergerak memutari kawasan-kawasan yang telah ditentukan.
Meski demikian, ia mengakui patroli yang dilakukan jajaran Dishub DKI belum maksimal. Syafrin mengharapkan adanya bantuan petugas patroli rutin baik dari pihak Kepolisian maupun TNI.
"Kami harapkan di titik-titik lain juga bisa dilakukan pengawasan secara intens bersama-sama Kepolisian dan TNI," ujar Syafrin.