TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah wilayah di DKI Jakarta dan Bekasi dilaporkan mati lampu, Ahad siang, 1 November 2020. Penyebabnya adalah gangguan sistem pada gardu induk di bagian transmisi PLN.
Peristiwa mati lampu selama beberapa jam akibat gangguan Sutet PLN tersebut menjadi salah satu berita terpopuler Metro sejak kemarin sore hingga Senin pagi, 2 November 2020. Berikut selengkapnya:
1. Mati Lampu Gangguan Sutet PLN, Sejumlah Wilayah Bekasi Padam
"Sedang proses pemulihan," kata Manager ULP Bekasi Kota, Said Haryadi ketika dihubungi pada Ahad siang, 1 November 2020.
Sejumlah wilayah terdampak pemadaman listrik seperti di Bekasi Barat, Bantargebang, Marunda, Pondok Kopi, dan Pondok Gede. Ia mengatakan, proses pemulihan menjadi kewenangan di bagian transmisi yang mengurusi pembangkit dan penyaluran.
Sejumlah wilayah Bekasi dilaporkan mati lampu, Ahad siang, 1 November 2020. Penyebabnya adalah gangguan sistem pada gardu induk di bagian transmisi.
"Sedang proses pemulihan," kata Manager ULP PLN Bekasi Kota, Said Haryadi ketika dihubungi pada Ahad siang, 1 November 2020.
Baca juga : Pulihkan Listrik di Jakarta dan Sekitarnya, PLN: Tak Ada Pemadaman Bergilir
Sejumlah wilayah terdampak pemadaman listrik seperti di Bekasi Barat, Bantargebang, Marunda, Pondok Kopi, dan Pondok Gede. Ia mengatakan, proses pemulihan menjadi kewenangan di bagian transmisi yang mengurusi pembangkit dan penyaluran.
2. Puncak Arus Balik Libur Panjang, Jasa Marga Imbau Hindari Waktu Favorit
PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi puncak arus kendaraan menuju Jakarta dan sekitarnya pada periode libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW serta cuti bersama terjadi pada hari ini, Ahad 1 November 2020.
Untuk itu perusahaan pengelola jalan tol ini mengimbau pengguna jalan agar mengantisipasi waktu-waktu favorit untuk kembali ke Jakarta, yaitu di sekitar sore-malam hari.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan pemilihan waktu pulang kembali ke Jakarta untuk menghindari potensi terjadinya penumpukan kendaraan karena pulang bersamaan pada hari ini .
"Kami mengimbau pengguna jalan jarak jauh, terutama dari arah Timur agar dapat mempersiapkan perjalanan lebih baik lagi, terutama yang berangkat Ahad ini,"kata Heru.
Jasa Marga memprediksi sekitar 208.134 kendaraan menuju Jakarta, meningkat sekitar 29 persen dari lalu lintas (lalin) new normal.
Angka prediksi tersebut kata Heru merupakan angka kumulatif lalu lintas yang akan memasuki Jakarta di beberapa Gerbang Tol (GT) Barrier/utama, yaitu GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan) serta GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur), dengan mayoritas pengguna jalan berasal dari arah Timur.
Sementara itu Heru menggarisbawahi, Jasa Marga mencatat di hari pertama arus balik libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW serta cuti bersama ini sekitar 160 Ribu kendaraan telah kembali ke Jakarta pada hari Sabtu 31 Oktober 2020, angka ini naik sekitar 36 persen dari lalu lintas new normal.Ihwal UMP DKI Jakarta, Ini Kata Kadin DKI
3. Ihwal UMP DKI 2021, Ini Kata Kadin Jakarta
Ketua Kamar Dagang dan Industri atau Kadin DKI Jakarta Diana Dewi menyambut baik kebijakan Pemerintah DKI dalam menentukan upah minimum provinsi atau UMP tahun depan. "Kebijakan DKI menentukan upah tahun depan itu dari usul kami," kata Diana saat dihubungi, Ahad, 1 November 2020.
Menurut dia, kebijakan Pemerintah DKI itu merupakan jalan tengah usul dari dewan pengupahan yang di dalamnya terdapat usul Kadin. Kadin ingin keadilan untuk pekerja.
“Tidak semua perusahaan terkena dampak pandemi.”
Pemerintah DKI Jakarta menetapkan kebijakan asimetris untuk Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2021. Kebijakan asimetris mengatur kegiatan usaha yang terdampak Covid-19, tidak mengalami kenaikan atau sama dengan UMP 2020. Sedangkan upah untuk kegiatan usaha yang tidak terdampak COVID-19 naik.
“Pemerintah DKI menetapkan besaran UMP DKI Jakarta Tahun 2021 sebesar Rp 4.416.186,548," kata Gubernur Anies Baswedan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 31 Oktober 2020. Adapun upah minim DKI tahun ini sebesar Rp 4.267.349.
Diana mengatakan tidak semua perusahaan bisa menaikkan upah karena pendapatan mereka anjlok karena terdampak pandemi Covid-19. Sejumlah sektor yang menurun pendapatannya adalah sektor perdagangan.
Pusat perbelanjaan sempat terhenti. Dan distribusi barang juga sempat terkendala. “Mereka tidak memutus hubungan kerja saja sudah bagus."
Diana berharap sektor yang tidak terkena dampak tetap menaikan upah tahun depan. Sejumlah sektor yang tidak terkena dampak pagebluk ini seperti sektor kesehatan dan penunjangnya, industri makanan/minuman hingga telekomunikasi. "Sektor makanan minuman yang terkena dampak hanya restoran yang sempat dihentikan pembukaannya."
ADI WARSONO | IMAM HAMDI | AYU CIPTA