TEMPO.CO, Jakarta - Jalan M.H. Thamrin di depan Kedutaan Besar Prancis masih dibuka hingga pukul 10.00, Senin, 2 November 2020. Penyebabnya, massa dari Persatuan Alumni 212 atau PA 212 belum datang untuk berdemo, sehingga polisi belum menutup jalan tersebut.
"Penutupan dilakukan apabila situasi pengunjuk rasa sudah cukup banyak, harap pengguna jalan memaklumi," ujar Kapolsek Metro Menteng AKBP Guntur Muhammad Thariq saat dihubungi, Senin, 2 November 2020.
Baca Juga: Hari Ini Ada 2 Demo, Polisi Alihkan Lalu-lintas di Sekitar Istana Merdeka
Adapun ruas jalan yang ditutup selama demo berlangsung antara lain Jalan M.H. Thamrin, Jalan Sunda, dan Jalan Timor. Saat ini, ketiga jalan itu masih bisa dilalui pengendara motor dan mobil.
Guntur mengimbau kepada peserta aksi PA 212 agar mematuhi protokol kesehatan dan secara tertib menyampaikan aspirasi.
PA 212 berencana menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar Prancis di depan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin siang sekitar pukul 13.00. Demo itu sebagai bentuk protes kepada pemerintah Prancis yang membiarkan Majalah Charlie Hebdo membuat karikatur Nabi Muhammad.
"Ayo, kepung Kedubes Prancis!" ujar poster ajakan demo yang dikirimkan Ketua Media Center Persatuan Alumni 212 Novel Bamukmin kepada Tempo, Senin pagi.
Selain mengajak mengepung Kedutaan Prancis, dalam tuntutannya massa juga mengajak masyarakat memboikot produk buatan Prancis. Novel menjelaskan demonstrasi hari ini akan dimulai setelah ibadah solat zuhur berjamaah dan juga sekaligus merayakan Maulid Nabi Muhammad.
Soal estimasi massa yang akan hadir dalam demo tersebut, Novel belum bisa merincinya secara pasti. "Diperkirakan puluhan ribu hingga ratusan ribu massa yang datang," ujar Novel.
Selain di Indonesia, unjuk rasa mengecam pemerintah Prancis juga terjadi di beberapa negara-negara yang mayoritas penduduknya umat Islam. Sejumlah demonstran yang turun ke jalan menyerukan boikot untuk produk-produk asal Prancis.