TEMPO.CO, Jakarta - Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS Kementerian Hukum dan HAM Rika Aprianti mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu konfirmasi dari Kedutaan Besar Cina, mengenai rencana pengiriman jenazah Cai Changpan ke kampung halamannya.
Sampai saat ini, jenazah Cai masih berada di Indonesia.
"Jenazah masih di Rumah Sakit Kramat Jati, masih menunggu Kedutaan yang menghubungi keluarganya di Cina," ujar Rika saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 November 2020.
Setelah pihak Kedutaan Besar Cina mendapat persetujuan soal pemulangan jenazah, Rika mengatakan pihaknya baru berani mengambil keputusan soal penanganan mayat terpidana mati kasus narkoba itu.
Soal biaya pemulangan jenazah Cai Changpan ke Cina akan ditanggung oleh siapa, Rika tak menjawabnya.
Permintaan agar jenazah Cai Changpan dipulangkan ke kampung halamannya di Cina pertama kali dikabarkan Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Arif Wahyono. Ia mengatakan permintaan pemulangan jenazah diajukan keluarga WNA Cina itu akan diputuskan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
"Walaupun sudah ada permintaan dari keluarga, tapi tetap harus nunggu keputusan penyidik," kata Arif.
Cai Changpan sebelumnya tewas bunuh diri di Hutan Jasinga, Bogor, Sabtu 17 Oktober 2020. Hasil otopsi jenazah oleh Tim Forensik menunjukkan terdapat luka pada bagian leher napi kabur itu.
Terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan kabur dari Lapas Kelas I Tangerang pada 14 September 2020. Selama 8 bulan, Cai Changpan alias Antoni itu menggali lubang dari selnya menuju ke saluran air di luar lapas.
Setelah lebih dari satu bulan buron, Cai Changpan ditemukan tewas gantung diri di sebuah pabrik pengolahan ban di tengah Hutan Jasinga.