TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan belum terlihat efek libur panjang terhadap peningkatan kasus COVID-19 di ibu kota. "Satu sampai dua hari ini belum ada (peningkatan pemeriksaan COVID-19 ) yang khusus (akibat libur panjang)," ujar Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 3 November 2020.
Untuk bisa mengetahui efek dari libur panjang, kata Anies, diperlukan waktu beberapa hari dari akhir libur panjang, bukan hanya melihat hasil dari satu-dua hari saja. Meski demikian, Anies mengakui bahwa ada peningkatan signifikan dari lalu lintas Jakarta sejak Senin kemarin, 2 November 2020 yang menandakan adanya pergerakan warga dalam jumlah tidak sedikit setelah libur panjang.
Mengantisipasi peningkatan COVID-19, Anies telah menginstruksikan Gugus Tugas COVID-19 di tingkat RW dan para lurah untuk memandu masyarakat yang mengalami gejala COVID-19 untuk melapor dan memeriksakan diri ke Puskesmas. "Bila ada orang-orang yang memiliki keluhan, akan dipandu untuk bisa segera ke Puskesmas untuk pemeriksaan awal."
Anies Baswedan menjamin kesiapan fasilitas isolasi bagi pasien COVID-19 dengan kapasitas keterisian ruang rawat inap isolasi pasien virus Corona sebesar 55 persen sehingga masih ada 45 persen ruangan yang masih tersedia.
Tingkat keterisian ICU 58 persen. “Tentu kita enggak berharap ini melonjak, tapi kami tegaskan bahwa kapasitasnya ada," kata Anies.