TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan mengubah aset tanah kosong menjadi lahan pertanian perkotaan (urban farming). Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan pertanian perkotaan ini dapat mendukung ketahanan pangan warga khususnya di tengah pandemi Covid-19.
"Memang lahan-lahan yang kosong dan memang aset Pemkot Jakarta Pusat lebih baik dimanfaatkan. Kita sudah ada contoh satu itu di Cempaka Putih, asetnya milik Sudin Pertamanan dan Hutan Kota itu kita jadikan lahan bertanam sayuran hidroponik," kata Irwandi saat ditemui di Kantornya, Selasa 3 November 2020.
Sayuran atau tanaman di lahan pertanian perkotaan pemerintah itu nantinya bisa dipanen dan digunakan oleh warga sekitar.
"Selain agar tanahnya tidak disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab, biar kami kelola dan hasil kebunnya bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar," ujar Irwandi.
Mantan Kepala Dinas UMKM DKI itu pun mengatakan sayuran yang ditanam di lahan milik pemkot itu akan dapat dipanen dalam waktu paling lama dua minggu. "Intinya yang cepat buat dipanen, jadi betul-betul bisa membantu ketahanan pangan masyarakat," ujar Irwandi.
Kepala Suku Badan Aset Pemerintah Kota Jakarta Pusat Sofian Gani mengatakan akan mendata ulang aset-aset lahan kosong yang dapat difungsikan sebagai lahan pertanian perkotaan sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat di Jakarta Pusat.
Baca juga: Tangerang Ubah Lahan Kosong Perkantoran Jadi Pusat Pembibitan
"Kami dukung program urban farming itu, nanti kami koordinasikan lebih lanjut dengan UKPD-UKPD yang memiliki lahan apakah lahan kosong itu akan dipergunakan atau tidak," katanya.
Gagasan memanfaatkan lahan kosong menjadi pertanian perkotaan, menurut Sofian sangat bagus karena dapat mencegah lahan itu diserobot oleh pihak tidak bertanggung jawab.
