TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperkirakan kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi setelah dua pekan libur panjang akhir Oktober kemarin. Sejauh ini, kata dia, belum ada peningkatan kasus penularan Covid-19 di DKI Jakarta.
"Gugus tugas RT/RW mengantisipasi bila ada kasus tambahan," kata Anies di Menara Rajawali, Jakarta Selatan, 5 November 2020.
Pemerintah DKI juga telah menyiapkan puskesmas untuk sigap menghadapi lonjakan kasus penularan Covid-19. Berkaca pada pengalaman libur panjang Agustus lalu terjadi lonjakan kasus yang tinggi setelah dua pekan kemudian. "Jadi tidak langsung." Ia berharap tidak ada lonjakan kasus.
Anies mengimbau warganya agar tetap mematuhi protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. "Apapun kondisinya tetap pakai masker."
Pemerintah DKI juga telah meminta rumah sakit siap menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Sejauh ini kamar ICU rumah sakit rujukan Covid-19 telah terisi 58 persen dan rawat inap atau isolasi 50 persen.
Tingkat keterisian hotel yang digunakan untuk pasien menjalani isolasi mandiri mencapai 21 persen. Anies mengatakan ada kesiapan menghadapi lonjakan pasien Covid-19. “Tapi kan ini bukan seperti hotel. makin tinggi okupansi makin senang. Kalau rumah sakit, kami maunya lebih rendah."