TEMPO.CO, Jakarta - Sehubungan dengan pembangunan PT MRT fase 2A segmen Bundaran Hotel Indonesia-Monumen Nasional, Tugu Jam Thamrin yang berada di persimpangan Jalan MH Thamrin dan Jalan Kebon Sirih akan direlokasi sementara. “Mau atau tidak, harus dipindah sementara. Pondasinya berkonflik dengan struktur di bawahnya," kata guru besar bidang Material dan Struktur Beton Institut Teknologi Bandung, Iswandi Imran, dalam webinar pada Kamis, 5 November 2020.
Pemindahan itu merujuk pada rencana pembangunan stasiun MRT Thamrin yang berada tepat di bawah bangunan cagar budaya itu. Jarak antara bagian terdalam Tugu Jam Thamrin dengan konstruksi stasiun hanya 3 meter.
Iswandi menjelaskan, tugu setinggi 13 meter itu akan dipotong menjadi tiga bagian untuk dapat direlokasi sementara. Bagian pertama adalah rumah jam, bagian kedua badan tugu yang berkanopi, dan ketiga adalah bagian kaki atau yang saat ini berfungsi sebagai pos polisi.
Nantinya akan ada dua titik pemotongan, masing-masing titik pembobokan sepanjang 1 meter. Ia memastikan pemotongan tidak dilakukan di sekitar tugu yang berpotensi terjadi sendi plastis. Diperlukan kerangka baja untuk menjaga agar tugu tetap stabil dalam proses pemindahan, penyimpanan, serta pemasangan kembali.
Iswandi menyarankan agar dibuat konstruksi yang menyatu antara stasiun MRT Thamrin dengan bagian Tugu Jam Thamrin yang tertanam ke dalam tanah. Dengan begitu, tugu bersejarah itu dapat tetap stabil dan diharapkan bertahan lebih lama lantaran memilki bagian dasar yang kokoh.