TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Polsek Menteng menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan Kedutaan Besar Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, untuk mengantisipasi demo, Jumat siang. Demo itu bertujuan memprotes Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mendukung karikatur Nabi Muhammad SAW.
"Benar ada demo lagi nanti di depan Kedubes Prancis selesai Salat Jumat. Kita sudah antisipasi menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan itu agar tetap kondusif," kata Kanit Reskrim Polsektro Menteng Kompol Gozali Luhulima saat dihubungi, Jumat 6 November 2020.
Ada pun pengalihan arus lalu lintas di kawasan Kedutaan Besar Prancis adalah sebagai berikut:
1. Jalan Sunda yang mengarah ke Jalan MH Thamrin ditutup dialihkan ke Jalan Agus Salim.
2. Jalan Timor yang mengarah ke Jalan MH Thamrin ditutup.
3. Jalan MH Thamrin mengarah ke Bundaran HI ditutup situasional jika massa memenuhi badan jalan.
Meski disiapkan pengalihan lalu lintas namun rekayasa itu diterapkan situasional mengikuti kondisi dan eskalasi demo di lapangan.
Sejak minggu lalu beberapa kelompok massa melakukan demo di depan Kedubes Prancis di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Hingga Jumat ini sudah ada empat unjuk rasa yang ditujukan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron. Emmanuel Macron dianggap telah menghina Nabi Muhammad SAW. Hampir seluruh negara yang memiliki warga dengan mayoritas agama Islam mengecam Macron.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan menyerukan agar umat Islam di Indonesia memboikot produk Prancis karena Macron yang masih bersikeras tidak mau meminta maaf kepada umat Islam atas penghinaannya terhadap Nabi Muhammad SAW. MUI juga meminta Presiden Prancis segera menghentikan segala tindakan penghinaan dan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Demo Emmanuel Macron, Massa Gelar Salat Jumat di Depan Kedubes Prancis
Dari surat pemberitahuan demo kepada polisi, massa yang akan hadir dalam unjuk rasa tersebut berkisar antara 400-600 orang. Untuk menjaga demo tersebut, sebanyak 1.000 personel kepolisian akan diterjunkan.