TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS DKI Jakarta mencatat ekonomi Ibu Kota pada triwulan III 2020 (Juli-September) naik ketimbang triwulan II 2020 (April-Juni). Kepala BPS DKI Buyung Airlangga menyebut, ekonomi di triwulan II terkontraksi minus 8,23 persen, tapi tumbuh positif 8,38 persen di triwulan III.
"Ini menunjukkan bahwa ekonomi DKI mulai bergerak, namun belum cukup untuk bisa keluar dari angka negatif," kata dia dalam keterangan pers yang disiarkan di Youtube BPS DKI Jakarta, Kamis 5 November 2020.
Buyung menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan III 2020 terkontraksi minus 3,82 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama pada 2019.
"Year on year (perbandingan tahun) pertumbuhan di DKI pada triwulan III ini masih negatif 3,82 persen," ucap dia.
Dengan begitu, secara akumulatif, pertumbuhan ekonomi Jakarta sepanjang Januari-September 2020 terkontraksi minus 2,38 persen terhadap periode yang sama tahun lalu.