TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mendapati jumlah pengangguran di Ibu Kota pada Agustus 2020 mencapai 572.580 orang. Menurut dia, angka ini naik 251 ribu orang ketimbang Agustus 2019.
"Pengangguran sebanyak 572 ribu orang bertambah 251 ribu orang," kata dia dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube BPS DKI Jakarta.
Baca juga : Pengangguran Meningkat, Anies Baswedan: Kita Belum Tuntas Kendalikan Penularan
Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan pandemi Covid-19 berdampak pada beberapa aspek, salah satunya jumlah pengangguran di Ibu Kota meningkat. Menurut dia, pandemi yang berkepanjangan menyebabkan terganggunya serapan tenaga kerja dan ketersediaan lapangan kerja.
BPS DKI menghimpun data ketenagakerjaan di Jakarta periode Agustus 2019-Agustus 2020. Buyung memaparkan, total ada 8,19 juta orang penduduk usia kerja dengan indikator berusia 15 tahun ke atas.
Tahun ini, tutur dia, mereka yang siap bekerja bertambah 241 ribu orang. Untuk itu, total angkatan kerja hingga Agustus 2020 mencapi 5,23 juta orang.
Buyung merinci dari 5,23 juta orang ini, 4,65 juta orang bekerja dan 572 ribu orang menganggur. Mereka yang menangggur karena pandemi Covid-19 sebanyak 175 ribu orang dan karena faktor lainnya 396 ribu.
"Bisa jadi dia tadinya seorang pedagang keliling, tapi karena adanya physical distancing dan takut tertular Covid-19, dia memutuskan berhenti atau menganggur. Orang seperti itu ada sebanyak 175.890 orang," jelas dia.
Dari 4,65 juta orang bekerja, 1,67 juta di antaranya mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19. Lalu 77 ribu orang tidak bekerja akibat takut Covid-19. Misalnya, karyawan mengambil cuti atau pedagang untuk sementara tak buka lapak karena takut tertular virus corona.
Begitu juga dengan jumlah bukan angkatan kerja, seperti ibu rumah tangga dan anak sekolahan meningkat 167 ribu orang. Totalnya 2,96 juta orang.
Buyung menyampaikan penduduk yang beralih statusnya menjadi bukan angkatan kerja imbas dari pandemi Covid-19 mencapai 40 ribu orang. "Artinya tadinya dia bekerja dan berhenti, itu takut karena Covid-19 berjumlah 40.151 orang," jelas dia.