TEMPO.CO, Jakarta - Sertifikasi kawasan Monumen Nasional (Monas) menjadi perhatian publik pada pekan awal November 2020. Berita tersebut menjadi yang paling banyak dibaca di kanal Metro Tempo.co. Pemerintah pusat dan DKI Jakarta sama-sama mau memiliki sertifikat Monas.
Berita sertifikat Monas kembali muncul setelah Komisi Pemberantasan Korupsi mempertanyakan kemajuan upaya pembuatan akta tanah kawasan cagar budaya tersebut dalam rapat koordinasi antara Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Pemprov DKI pada Rabu lalu. Bagi KPK, intinya adalah bahwa aset tanah negara termasuk tanah Monas, harus dikuasai oleh negara. Jangan sampai aset negara dikuasai oleh pihak lain.
"Oleh karena itu, fokusnya adalah agar ada percepatan sertifikasi aset sehingga aset dapat diselamatkan dan dikelola oleh negara," kata Penanggung Jawab Satgas Wilayah II KPK Basuki Haryono dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis, 4 November 2020.
Keinginan memiliki sertifikat antara pusat dan DKI telah terjadi sejak era Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2016 lalu. Saat menjadi orang nomor satu di Ibu Kota, Ahok mengungkapkan perlunya DKI punya sertifikat Monas. Saat itu, Ahok bahkan menyatakan bahwa lahan Monas adalah milik DKI.
Ahok mencontohkan bangunan Balai Kota Jakarta dan Monas juga tak punya sertifikat, tapi dianggap milik pemerintah."Monas ada sertifikat enggak? Enggak ada. Kenapa itu dianggap aset pemerintah? Karena kami mengeluarkan uang untuk membangunnya," kata Ahok, Senin, 8 Mei 2016.
Selain persoalan sertifikat Monas, rencana kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam atau FPI Rizieq Shihab dan penangkapan pelaku begal sepeda juga menjadi perhatian publik dalam sepekan terakhir.
DKI Anggap Penting Miliki Sertifikat Monas
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemerintah DKI masih menunggu proses pembuatan sertifikat tanah kawasan Monumen Nasional atau Monas di Jakarta Pusat. "Masih diproses, kami akan koordinasikan dengan Kementerian Sekretariat Negara," kata Riza di DPRD DKI, Kamis, 5 November 2020.
Politikus Gerindra itu mengatakan proses pengajuan sertifikat Monas atas nama Pemerintah DKI bertujuan agar ada alas hak yang benar mengenai kepemilikan lahan itu. "Semuanya mendapatkan sertifikasi yang baik, tidak ada lagi tanah-tanah yang menjadi aset negara itu bermasalah di kemudian hari.”
Pemerintah akan mendorong seluruh aset-aset negara, aset Pemerintah DKI di Jakarta itu akan segera diselesaikan sertifikasinya. Menurut dia, saat ini masih banyak aset negara yang sampai saat ini belum tersertifikasi. "Ini komitmen kami bersama dengan BPN untuk melaksanakan aspek legal atau sertifikasi aset negara."
Ia menjelaskan selama ini kawasan Monas memang menjadi kewenangan Setneg. Namun, pengelolaan penggunaan dan fungsinya telah diserahkan kepada Pemerintah DKI. "Ini kami nilai penting sehingga Monas kami sertifikasi."
Rizieq Mau Pulang Kampung
Rizieq Shihab mengumumkan kepulangannya ke Indonesia. Dalam siaran langsung di akun YouTube Front TV milik FPI pada Rabu, 4 November 2020. Rizieq mengatakan akan berangkat ke Indonesia dari Jeddah, Arab Saudi pada Senin, 9 November 2020 pukul 19.30 waktu setempat.
"Dari Jeddah terbang dengan pesawat Saudia Airline nomor penerbangan SP 816. Insya Allah, pada Selasa, 10 November pukul 09.00 pagi sampai di Terminal 3 Bandara Cengkareng," ujar Rizieq dalam video tersebut, Rabu, 4 November 2020.
Tak cuma mengumumkan kepulangannya ke Indonesia, Rizieq juga mengatakan sudah memiliki banyak rencana saat tiba Indonesia. Salah satu agendanya adalah membangun pondok pesantren di Megamendung, Puncak Bogor, hingga menikahkan putrinya.
"Bila tidak ada lagi gerakan makar dan intelijen musuh, insya Allah semua itu bisa terlaksana dengan baik," ujar Rizieq.
Menyambut kepulangannya, deretan spanduk dan poster bergambar wajah Rizieq Shihab terpasang di sepanjang Jalan K.S. Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat, di sekitar markas FPI. Sebuah baliho besar dengan foto wajah Rizieq dan para pentolan FPI terpasang tepat di seberang Jalan Petamburan III. "Selamat datang Imam Besar Umat Islam Indonesia, ayo revolusi akhlak!" Demikian tulisan dalam baliho itu.
Rencana kepulangan Rizieq pekan depan merupakan yang ketujuh dilontarkan. Enam wacana pulang sebelumnya tak pernah terwujud. Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel bahkan masih menyangsikan rencana ketujuhnya ini. Ia menyatakan pentolan FPI itu belum bisa keluar dari negara tersebut.
Sebab, nama Mohammad Rizieq Syihab (MRS) dalam sistem portal imigrasi Kerajaan Arab Saudi masih “blinking merah”. Artinya, visa habis dan dalam kolom lain tertulis: mukhalif (pelanggar UU). Bentuk pelanggaran: mutakhallif ziyarah (overstay dengan visa kunjungan).
Begal Sepeda Ditangkap
Polisi meringkus 12 tersangka begal sepeda yang kerap berulah di Ibu Kota. Sebelumnya polisi telah menangkap 10 tersangka begal sepeda dari enam kasus. Sebanyak 13 kasus begal sepeda telah dilaporkan para korban kepada kepolisian.
Pengungkapan terbaru termasuk kasus pembegalan terhadap anggota TNI Angkatan Laut Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko. Dia menjadi korban begal saat bersepeda di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Senin, 26 Oktober 2020.
Pelaku berusaha mengambil tas korban tapi gagal. Namun, Pangestu jatuh dari sepedanya dan mengalami luka-luka. Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengatakan polisi telah menangkap dua tersangka begal sepeda terhadap anggota TNI. Keduanya adalah RHS (32) dan RY alias R (39).
"Yang satu menggunakan kaos merah dan celana jin, satu lagi menggunakan jaket putih dan celana jin," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana sambil menunjukkan foto pelaku saat melakukan pembegalan, di kantornya, Sabtu, 7 November 2020. "Pelaku menggunakan sepeda motor."
Penangkapan itu didasarkan dari identifikasi rekaman CCTV yang telah dikantongi oleh Polres Metro Jakarta Pusat. Dari rekaman CCTV yang dikantongi polisi, teridentifikasi ada dua motor yang sempat mencoba mengambil barang berharga milik Kolonel Pangestu pada saat bersepeda di seberang Gedung Kementerian Pertahanan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua orang pelaku begal itu berinisial RHS dan RY yang keduanya merupakan warga Kecamatan Senen. Penjambretan yang dialami oleh Pangestu Widiatmoko itu ramai diperbincangkan di media sosial instagram @jurnalisupdate. Dalam video yang diunggah @jurnalisupdate terlihat korban terduduk di jalan dan mengalami luka di bagian kepalanya akibat peristiwa itu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, tersangka begal sepeda terhadap Pangestu tidak hanya dilakukan oleh RHS dan RY. Polisi disebut masih mengincar tersangka lain. "Dua pelakunya sudah kita tahan, dan dua lagi masih kita lakukan pengejaran," kata Yusri.
Kedua tersangka pembegalan terhadap Pangestu dihadirkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya. Salah satu pelaku, yakni RY mengaku tidak mengetahui bahwa korban yang diincarnya merupakan anggota TNI."Tidak tahu, Pak," kata RY.
IMAM HAMDI | YUSUF MANURUNG | LANI DIANA