TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan keterisian tempat tidur isolasi harian dan ICU pasien Covid-19 di 98 rumah sakit rujukan menurun sepanjang Oktober sampai awal November 2020.
Menurut dia, tingkat keterisiannya sudah mencapai batas ideal, yakni 60 persen.
"Artinya, Pemprov DKI Jakarta siap jika nantinya terjadi lonjakan kasus dan sebagian dari kasus tersebut harus menjalani perawatan di rumah sakit," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 8 November 2020.
Anies membeberkan data tempat tidur periode 10 Oktober-7 November yang dibagi per pekan. Pertama-tama mulai dari keterisian tempat tidur isolasi atau ruang rawat inap.
Baca juga : Pertambahan Kasus Positif-19 DKI Hari Ini Mencapai 1.118. Kenapa?
Keterpakaian tempat tidur isolasi terus menurun sepanjang bulan lalu, yaitu 66 persen (10 Oktober), 63 persen (17 Oktober), 59 persen (24 Oktober), dan 54 persen (31/10). Angkanya naik menjadi 56 persen pada 7 November.
Kemudian tingkat keterpakaian ruang ICU mencapai 67 persen (10 Oktober), 66 persen (17 Oktober), 62 persen (24 Oktober), 59 persen (31 Oktober), dan 60 persen (7 November).
"Kami akan terus menambah jumlah kapasitas tempat tidur, baik ruang rawat inap maupun ICU," ujar dia.
Anies sempat khawatir kapasitas ruang isolasi dan ICU di Ibu Kota tak cukup menampung pasien Covid-19 yang melonjak sejak Agustus. Untuk itulah, dia memperketat PSBB mulai 14 September yang bertahan tak sampai sebulan. PSBB transisi kembali diberlakukan sejak 12 Oktober hingga 22 November 2020.