TEMPO.CO, Bandung -Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan zona merah di Jawa Barat kembali bertambah. “Zona resiko tinggi di minggu ini di Jawa Barat ada 3 kabupaten/kota, yaitu Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang,” kata dia, dalam konferensi pers virtual dari Gedung Sate, Bandung, Senin, 9 November 2020.
Setiawan mengatakan dalam dua pekan terakhir daerah yang masuk kategori risiko tinggi atau zona merah di Jawa Barat berhasil ditekan hanya satu daerah. “Hanya satu kabupaten/kota di dua minggu terakhir yaitu Kota Depok, lalu bergeser satu minggu lalu ke Kota Bekasi. Namun saat ini ada penambahan,” kata dia.
Baca Juga: 22 RW DKI Masuk Zona Merah, Terbanyak di Jakarta Timur
Namun dia mengklaim, daerah yang masuk peta zona risiko rendah di Jawa Barat bertambah. “Cukup banyak yaitu ada 7 kabupaten/kota yang saat ini masuk ke dalam risiko rendah. Mudah-mudahan hal ini bisa terus kita tahan,” kata Setiawan. Ia tidak mengaitkan penambahan zona merah di Jawa Barat dengan libur panjang cuti bersama dua pekan lalu.
Pada saat libur panjang, Jawa Barat menggelar tes massal secara acak pada wisatawan yang berkunjung. Dari 14 ribu tes dengan Rapid test acak, ditemukan 408 orang reaktif.
“Ada 408 orang yang reaktif, dan di tes dengan swab. Dan dari 408 ini, ada 5 orang yang positif terkonfirmasi. Lima orang ini, satu diukur di Kabupaten Bogor dan domisilinya ada di DKI Jakarta. Kemudian empat lagi di Cimahi. Yang satu sudah kami koordinasikan dengan Pemprov DKI, dan yang 4 lagi kami sudah melakukan tracing,” kata dia.
