TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhson menyebut pengerjaan proyek LRT Jabodebek Fase 1 molor dari rencana awal.
Yang menjadi penghambat adalah pembebasan lahan dan penetapan lokasi terakhir di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
"Memang dibandingkan dengan rencana awal ada kemunduran akibat pembebasan tanah dan penetapan di lokasi ini," kata dia dalam pemaparannya yang disiarkan virtual, Rabu, 11 November 2020.
Baca juga : Gaduh Tiang Monorel Mangkrak, Anggota DPRD DKI: Tanggung Jawab Pemilik Proyek
Hari ini Adhi Karya menggelar seremonial penyambungan jembatan bentang panjang dengan struktur U-Shaped Girder terakhir di Dukuh Atas. Acara diselenggarakan secara tatap muka sekaligus virtual yang dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Budi sekaligus menandatangani prasasti Bentang Panjang Dukuh Atas.
Walau begitu, Entus mengatakan, pembangunan LRT Jabodebek saat ini masih berjalan sesuai jadwal revisi.
LRT Jabodebek Fase 1 mulanya ditargetkan beroperasi pada 2019 yang berubah menjadi akhir 2021. Adhi Karya pun menargetkan konstruksi LRT Jabodebek mencapai 82 persen di akhir tahun ini.
"Alhamdulillah kami telah kerjakan masih sesuai schedule," ujar dia.
Per September 2020, progres pembangunan LRT Jabodebek Fase 1 dengan tiga lintas pelayanan telah mencapai 77 persen. Rinciannya, rute Cawang-Cibubur (91 persen), Cawang-Kuningan-Dukuh Atas (93 persen), dan Cawang-Bekasi Timur (87 persen).
LRT Jabodebek terdiri dari dua fase. Fase kedua juga bakal ada tiga rute, yakni Lintas Pelayanan 4 Dukuh Atas–Palmerah–Senayan, Lintas Pelayanan 5 Cibubur–Bogor, dan Lintas Pelayanan 6 Palmerah–Grogol.