TEMPO Interaktif, Jakarta: Polisi di Ibu Kota Jakarta rupanya tak cuma sibuk mengurusi modus kejahatan yang kian canggih. Aparat di jajaran Polda Mtero Jaya ini juga tidak hanya sibuk menjamin keamanan warga dengan patroli atau memberbentuk sistem manajemen modern. Mereka masih harus mengurusi perkara yang berkaitan dengan klenik dan mahluk halus.
Heboh penampakan kuntilanak di Tanah Tinggi, Kawasan Senen, Jakarta Pusat, tadi malam untuk yang kesekian kali. Dugaan makhluk halus yang menghuni sebuah kamar kosong di Jalan Tanah Tinggi 12, Nomor D 187, RT 6/RW 8, Tanah Tinggi, cepat menyebar dan mengundang ratusan orang. Kemarin malam sampai dini hari tadi, warga terus berdatangan. Polisi kewalahan menjelaskan kepada warga bahwa tidak ada hantu kuntilanak.
Kasus serupa pernah menimpa warga elite di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sebuah rumah tak berpenghuni, beberapa tahun lalu dikabarkan dihuni hantu. Penjual nasi goreng keliling tiba-tiba lenyap ketika berjualan di depan rumah tersebut. Ratusan orang berbondong-bondong menyaksikan hingga memacetkan lalu lintas di kawasan permukiman orang kaya raya tersebut. Belakangan diketahui, rumah itu ternyata dalam status agunan di sebuah bank.
Kembali ke Tanah Tinggi, aparat di Polsek Johor Baru, Jakarta Pusat, tadi malam benar-benar kerepotan. Warga berdatangan dari Salemba, Kwitang, Senen, dan sekitarnya. Mereka datang dengan naik motor, angkutan umum, serta jalan kaki menuju rumah kosong milik Susi Susanti.
Ayu, 15 tahun, warga Kwitang, datang bersama tiga rekannya dengan berjalan kaki pada pukul 23.00 WIB tadi malam "Saya tahu dari teman", kata Ayu kepada Tempo, dini hari tadi. Dia penasaran dengan kuntilanak yang konon bisa dilihat langsung.
Ayu dan ketiga rekannya tak kesampaian rasa penasarannya. Setelah berjam-jam antre menunggu mahluk halus itu tak kunjung bisa dilihat. Suara mengaung yang sebelumnya terdengar, telinga Ayu juga tak terpuaskan.
Yang ia dengar malah Imbauan polisi agar massa bubar. "He... belum ngelihat disuruh pergi...enak saja," gerutu Budi. Pemuda 17 tahun ini sama nasibnya dengan Ayu, kecele tak bisa memandang langsung kuntilanak. Mansur, 55 tahun, Kepala Keamanan RT setempat, saking kesalnya mengusir warga yang membandel.
Susi Susanti, pemilik rumah tak kalah heran. Ia sendiri bingung dengan hantu di rumahnya. Ia bertanya-tanya siapa biang kehebohan ini. "Berita yang belum tentu benar itu cepat menyebar," keluhnya kepada Tempo.
Amirullah