TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial akan memindahkan tiga bocah terlantar yang diduga korban eksploitasi anak yang ditemukan di jembatan Pasar Pagi, Tambora, Jakarta Barat ke rumah aman. Ketiga bocak itu ditemukan menangis di kolong jembatan pada Senin lalu.
Kemensos akan memberi perlindungan terhadap anak-anak tersebut sekaligus menilai apa saja yang dibutuhkan untuk mengatasi trauma akibat kekerasan yang dialami.
“Pertama kita pasti nilai kebutuhan anak apa, jadi kita lihat traumanya gimana. Nanti itu ada takarannya, ada indikatornya di situ,” kata petugas Pekerja Sosial Anak Kemensos Nurmansyah saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa 10 November 2020.
Pemeriksaan sementara dari petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Barat di GOR Cengkareng terhadap ketiga bocah RR (10), RM (9), dan N menunjukkan anak-anak itu pernah disiksa dan disuruh melakukan tindakan tidak patut.
RR mengaku anak yatim piatu yang tidak memiliki kerabat. Dia tinggal di kolong jembatan di kawasan Senen, namun kerap dianiaya pemuda yang diikutinya.
Sedangkan RM dan N mengaku memiliki orang tua di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun RM mengaku dianiaya ibu kandungnya serta pemuda jalanan.
“Nanti dari situ kita kasih dukungan psikologi, psikososial, kebutuhan sandang pangan di rumah aman,” ujar Nurmansyah.
Baca juga: Dinas Sosial Temukan 3 Bocah Korban Eksploitasi Anak, Dipaksa Ngelem dan Mencuri
Kemensos juga berencana mencari wali atas ketiga bocah yang diduga korban eksploitasi anak tersebut untuk melaporkan tindakan kekerasan anak itu kepada pihak yang berwajib. “Kalau bukti kuat, kita bisa melaporkan,” ujar dia.