TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Pusat menemukan ada 150 bangunan milik warga yang berdiri di atas saluran penghubung (PHB) Poncol, sehingga memicu banjir. Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan 150 bangunan yang mengganggu saluran PHB Poncol itu berada di Kecamatan Senen.
Irwandi mengatakan, dari 150 bangunan itu, baru 53 bangunan yang menjorok masuk ke saluran PHB Poncol dibongkar oleh pemiliknya. Pembongkaran mandiri itu dilakukan pada Rabu, 11 November 2020.
"Saya sudah dapat informasi dari RT, RW, dan FKDM mereka setuju juga ini dibongkar. Kita bukan membongkar kios tapi bongkar bangunan yang menjorok ke badan kali Poncol," kata Irwandi saat dikonfirmasi, Kamis 12 November 2020.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat memberikan tenggat waktu sampai 21 November 2020 untuk pemilik dari 97 bangunan yang masuk ke saluran PHB Poncol untuk membongkar sendiri lapaknya.
Setelah bersih dari bangunan, Pemkot Jakarta Pusat berencana membangun turap di sepanjang saluran PHB Poncol di Kelurahan Bungur pada 2021. Irwandi mengatakan pembuatan turap itu untuk mengantisipasi banjir di Kelurahan Bungur.
"Nanti di sepanjang saluran itu diturap supaya tidak ada lagi bangunan yang masuk ke saluran untuk mencegah potensi bangunannya longsor juga. Mudah-mudahan dengan anggaran 2021 bisa diturap," kata Irwandi.
Dengan pembangunan turap di Saluran PHB Poncol diharapkan lebar saluran air tidak menyusut dan dapat mengantisipasi banjir dengan lebih baik lagi.
Baca juga: Dinas SDA Antisipasi Banjir: Masih Kurang 2 Ribu Drainase Vertikal
Selain turap, nantinya di dekat Saluran PHB Poncol disiapkan juga penataan untuk tanaman dari Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat sehingga tampilan dekat Saluran PHB Poncol lebih baik lagi. Sejak dimulainya program Grebek Lumpur yang diprakasai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seluruh pemerintah kota menggencarkan pengerukan ataupun pembersihan saluran air untuk mengantisipasi banjir.