TEMPO.CO, Jakarta - Ancaman penggerudukan 800 orang ke rumah artis Nikita Mirzani oleh massa Maheer At-Thuwailibi, ternyata menimbulkan kekhawatiran tetangganya di Kompleks Perdana, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Mereka khawatir massa ikut merusak atau menggeruduk rumah mereka.
"Kemarin sempat takut, ibaratnya yang jadi sasaran satu orang, yang kena semuanya," ujar Afrizal, tetangga Nikita Mirzani yang Tempo temui di rumahnya, Sabtu, 14 November 2020.
Afrizal menerangkan, banyak warga yang awalnya memarkir kendaraan di badan jalan, langsung memasukkannya ke rumah setelah mendengar ada ancaman penggerudukan tersebut. Pihaknya baru merasa aman dan lega setelah polisi berjaga di depan gang rumah.
"Kalau sekarang udah gak begitu khawatir. Semoga cepat kelar deh ini," kata Afrizal.
Sementara itu, Slamet, satpam di gang kompleks Perdana, mengatakan kondisi keamanan di sana terpantau kondusif. Tidak ada pihak mencurigakan yang datang ke rumah Nikita.
"Situasi aman terkendali, tapi buat detailnya lagi, tanya pak RT Dayat aja ya," ujar Slamet. Namun saat Tempo menyambangi rumah Ketua RT Dayat, yang bersangkutan sedang tidak ada di rumah.
Sebelumnya, seorang pendukung Rizieq Shihab yang bernama Maheer At-Thuwailibi mengecam video Nikita karena menyebut habib sebagai tukang obat. Ia mengatakan pihaknya akan menurunkan 800 orang untuk menggeruduk rumah Nikita Mirzani akibat ucapannya itu.
Maheer menganggap ucapan Nikita adalah sebuah penghinaan terhadap ulama. Ia pun mendesak Nikita untuk segera membuat permintaan maaf dalam jangka waktu 1 x 24 jam.
"Kalau kita tidak bisa menjadi orang saleh, setidaknya jangan memusuhi orang-orang saleh," ujar Maaher.
Polisi yang mendapat kabar tersebut langsung menerjunkan pengamanan. Sekitar 10 polisi berjaga di depan gang rumah Nikita Mirzani.