TEMPO.CO, Jakarta - Wacana penggunaan Monas untuk acara reuni 212 bakal menjadi ajang unjuk kekuatan pengaruh Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Wakil Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik FISIP Universitas Indonesia Hurriyah mengatakan FPI akan menggunakan ajang itu untuk menunjukkan Rizieq Shihab sebagai simbol oposisi.
"Sekarang yang mencuat mau pakai Monas, FPI mungkin dengan kepulangan Rizieq akan memanfaatkan momen untuk unjuk kekuatan," kata Hurriyah saat dihubungi, Jumat, 13 November 2020.
Menurut dia, kegiatan reuni 212 itu bakal menunjukkan bahwa ada tokoh baru yang menjadi simbol oposisi terhadap pemerintah. "Simbol oposisi tersebut adalah FPI dan Rizieq itu sendiri," ujarnya.
Hurriyah menuturkan meski Rizieq Shihab lama berada di Arab Saudi, tapi pamornya tidak luntur. Ulama tersebut tetap menunjukkan posisi tawarnya.
Jika penyelenggaraan reuni 212 terealisasi, menurut dia, FPI dan Rizieq bakal mempunyai posisi tawar yang lebih tinggi bahwa dukungan mereka penting untuk meningkatkan elektoral. "Tapi ini akan bergantung pada respons elit politik," ujarnya.
Setelah pemilu 2019, peta politik tanah air telah berubah. Gerindra dengan tokohnya Prabowo Subianto yang menjadi oposisi justru memilih bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Pada saat ini, kata dia, di tengah masyarakat terdapat persepsi oposisi dan keseimbangan kekuatan politik menjadi lemah. Sebab partai yang awalnya memposisikan berseberangan dengan pemerintah memilih berkoalisi, kecuali Partai Keadilan Sejahtera.
"Hanya PKS yang sekarang masih berseberangan," ujarnya.
Kembalinya Rizieq Shihab ke Indonesia kemarin bakal mempengaruhi kekuatan oposisi baru di luar parlemen atau partai politik. "Rizieq dan FPI ini yang akan menjadi simbol oposisi di luar parlemen."
Baca juga: Maulid Nabi di Kediaman Rizieq Shihab, Polisi Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas Situasional
Rencana menggelar reuni di Monas itu diungkap Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif bersamaan dengan kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia dari Arab Saudi. "Iya, itu agenda reuni masih kami bahas ya, apakah kami akan laksanakan seperti biasa tahun-tahun yang lalu atau ada perubahan, kami nunggu setelah beliau istirahat beberapa hari nanti baru kami bicarakan," kata Slamet.