TEMPO.CO, Tangerang -Di bulan November dan Desember sekarang, banyak telur- telur ular yang menetas dan ular-ular tersebut bisa memasuki halaman rumah warga.
"Kalau kita bertugas 24 jam untuk melayani masyarakat, dengan peralatan yang sudah kita persiapkan dan diperbaharui karena memang benar persiapan di bulan- bulan ini memang cukup banyak untuk telur ular yang menetas," kata kepala Seksi Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota Tangsel Ahmad Dohiri Adam saat dihubungi, Senin 16 November 2020.
Baca juga : Musim Telur Ular Menetas, Waspadai Bayinya di Sekitar Rumah
Menurut Dohiri, tim Damkar juga sudah sangat siaga khususnya apabila terjadi ditemukannya ular yang ke luar dari sarangnya atau yang masuk ke pemukiman warga.
"Untuk antisipasinya selama satu bulan ini kita juga sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana memelihara rumah agar sehat dan tidak menjadi sarang ular,"ujarnya.
Agar terhindar dari sarang ular, lanjut Dohiri, halaman rumah sebaiknya jangan ada tumpukan sampah yang tidak dibuang dan ember tidak terpakai disimpan dibelakang rumah kemudian menjadi sarang ular.
"Yang penting pencegahan itu dimulai dari masyarakat kalau kita sifatnya eksekusi, kalau masyarakat takut atau tidak mengerti cara menangkap ular maka jangan sekali- kali menangkaonya harap hubungi saja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota Tangsel," ungkapnya.
Berdasarkan data sampai tanggal 16 November 2020, jumlah keseluruhan ular yang sudah di evakuasi oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota Tangsel sebanyak 62 ekor.
"Untuk rinciannya di kecamatan Ciputat ada 19 ekor, Ciputat Timur ada enam ekor, Pondok Aren dan Serpong ada sembilan ekor, Serpong Utara tujuh ekor, Pamulang delapan ekor, kecamatan Setu ada satu ekor serta luar daerah ada tiga ekor," imbuhnya.
Dohiri menambahkan bahwa kebanyakan ular yang di evakuasi oleh pihaknya adalah jenis ular sanca dari pada ular kobra.
MUHAMMAD KURNIANTO
