TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 500 Massa Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi), Federasi Pelajar Indonesia, dan Komite Revolusi Pendidikan Indonesia, unjuk rasa di depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa, 17 November 2020. Demonstrasi di depan Kementerian Pendidikan sekaligus untuk memperingati Hari Pelajar Internasional yang jatuh hari ini
Seorang orator dari mobil komando mengatakan buruh hingga pelajar telah menyuarakan mosi tidak percaya terhadap pemerintah. "Kami mengajak buruh, tani mahasiswa melakukan pembangkangan sipil karena pemerintah sudah tidak lagi bersama rakyat," kata orator.
Ia mengatakan buruh kecewa dengan pemerintah yang telah mengesahkan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. Pemerintah dan DPR, kata dia, hanya menjadi perpanjangan segelintir orang atau oligarki. "Kebijakan pemerintah sudah disorientasi dari menyejahterakan rakyatnya."
Komite Revolusi Pendidikan Indonesia mengecam langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengeluarkan surat yang melarang pelajar unjuk rasa. Padahal pelajar mempunyai hak untuk ikut menyuarakan keresahannya terhadap kebijakan pemerintah.
Dalam memperingati Hari Pelajar Internasional ini, ia berharap pelajar kembali bersatu untuk terus menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja. "Kami akan terus menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law. Kami berharap pelajar yang didalamnya ada mahasiswa bisa bersatu untuk terus melawan."