TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mayjen TNI Achmad Riad memastikan sekelompok orang berpakaian loreng yang melakukan penurunan paksa baliho Rizieq Shihab, bukanlah anggota TNI.
Menurut Riad, pihaknya tak pernah memberikan instruksi pencopotan baliho Rizieq Shihab seperti itu.
"TNI tidak pernah memberikan perintah," ujar Riad saat dihubungi Tempo, Kamis, 19 November 2020.
Baca juga : Polisi Periksa CCTV Saat Kerumunan Acara Rizieq Shihab di Petamburan, Targetnya?
Dalam video viral di media sosial, sekelompok orang berbadan tegap dengan pakaian loreng terlihat mencopot spanduk Imam Besar FPI Rizieq Shihab yang berada di pinggir jalan. Baliho dengan wajah Rizieq bertuliskan "di bawah komando Imam Besar" itu dicopot tak kurang dari 1 menit.
Meskipun berpakaian loreng, Riad memastikan itu bukan TNI. "Silahkan dilihat lebih detail," ujar dia.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin mengatakan pihaknya juga sedang mencari lokasi perusakan baliho itu. Novel mengaku belum mengetahui lokasi pasti baliho itu terpasang.
"Sampai malam pun masih kami telusuri," kata Novel.
Baliho dengan wajah Rizieq Shihab memang banyak terpasang di beberapa tempat di Jakarta. Seperti di Condet, Jakarta Timur hingga di Senen, Jakarta Pusat. Baliho itu dipasang sebagai sambutan kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi pada Selasa lalu.