TEMPO.CO, Jakarta -Pencopotan sejumlah baliho Rizieq Shihab yang dikenal Imam Besar FPI, yang gencar dilakukan oleh anggota TNI berpotensi berpengaruh terhadap bisnis percetakan.
Pengusaha percetakan di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Wisnu, memperkirakan pencopotan spanduk maupun baliho Rizieq Shihab yang mulai dilakukan beberapa hari terakhir bisa berpengaruh terhadap industri percetakan.
Baca juga : Pangdam Jaya Sebut Sudah Minta Satpol PP Copot Baliho Rizieq Shihab tapi Nggak Berani
"Saya lihat akan sedikit berpengaruh. Karena simpatisan Habib Rizieq yang biasanya buat pasti akan berkurang," kata Wisnu melalui pesan singkatnya, Ahad, 22 November 2020.
Menurut dia, pengaruh pencopotan spanduk FPI dan Rizieq tidak bakal berpengaruh besar terhadap industri percetakan di Ibu Kota. Sebabnya masih banyak pelanggan yang biasa mencetak spanduk dengan konten lain. "Berkurangnya hanya dari simpatisan Habib Rizieq saja."
Selain itu, Wisnu melihat kualitas spanduk hingga baliho Rizieq yang terpasang di DKI, cukup berkualitas. Ia menaksir spanduk yang dicetak dengan kisaran Rp 30 ribu per meter.
.
"Karena spanduk dan baliho Habib Rizieq dipasang di luar ruangan. Jadi kualitasnya lumayan bagus," ujarnya. Adapun harga cetak spanduk berada di kisaran Rp 20-30 ribu per meter.
Wisnu mengatakan percetakannya belum pernah mendapat pesanan spanduk maupun banner bergambar Rizieq. Namun percetakannya pernah menerima pesanan pembuatan masker dengan gambar Rizieq Shihab. "Lumayan untuk pesanan masker."
Sebuah video viral memperlihatkan sekelompok orang berbadan tegap dengan pakaian loreng mencopot spanduk Rizieq yang berada di pinggir jalan. Baliho dengan wajah Rizieq bertuliskan "di bawah komando Imam Besar" ini diturunkan tak kurang dari satu menit. Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayor Jenderal Dudung Abdurrahman memastikan, dirinya yang memerintahkan penurunan baliho.