TEMPO.CO, Jakarta - SMA Negeri 8 Jakarta bakal menggelar simulasi sebelum belajar tatap muka di sekolah pada 2021. "Sebelum mulai belajar kami akan simulasikan dulu untuk melihat prosesnya," kata Kepala SMAN 8 Jakarta Rita Hastuti, Rita saat dihubungi, Selasa, 24 November 2020.
Pada tahap awal, SMAN 8 Jakarta akan membuka dua dari 29 kelas. Pembukaan dua kelas untuk kegiatan belajar tatap muka itu untuk melihat efektivitas protokol kesehatan yang diterapkan di sekolah.
SMAN 8 Jakarta juga hanya membuka 50 persen dari kapasitas setiap kelas. Setiap kelas dalam keadaan normal terdapat 40 siswa, sehingga untuk memastikan jaga jarak masuk sekolah maksimal 20 siswa.
“Untuk tahap awal, simulasi yang dibuka hanya dua kelas." Sebagian siswa yang lain akan tetap belajar di rumah.
Sekolah juga hanya akan memberikan kesempatan siswa belajar tatap muka jika diizinkan orang tua. "Kalau belum diizinkan, tetap belajar di rumah."
Rita menuturkan sekolah masih mempunyai waktu lebih dari satu bulan untuk mempersiapkan simulasi belajar tatap muka. Sekolah pun telah merancang skenario saat mulai menerapkan belajar tatap muka. "Karena kan ada yang tatap muka dan tetap di rumah. Kami punya skenario untuk menerapkannya bersamaan dan tidak ada masalah."
Sekolah, kata dia, bisa menerapkan belajar tatap muka bersamaan dengan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Penerapan proses belajar tatap muka dengan daring akan dicoba seperti kegiatan rapat guru.
Rapat guru yang dilakukan di SMAN 8 telah digelar secara tatap muka maupun daring. "Sebagian rapat tatap muka dan sebagian lagi tetap di rumah untuk memastikan protokol kesehatan terlaksana."