TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan efek mobilitas penduduk berdampak pada kenaikan jumlah kasus Covid-19. Dia berujar, semakin tinggi warga berada di luar rumah, maka jumlah kasus juga kian naik.
"Betapa efek mobilitas penduduk terhadap peningkatan kasus itu terasa sekali," kata dia dalam diskusi virtual, Selasa, 24 November 2020.
Baca Juga: Anies Baswedan Inginkan Regulasi Hadapi Masa Pascapuncak Pandemi Covid-19
Anies memperlihatkan kurva kasus aktif harian pada September yang naik ketimbang Agustus. Kurva melandai di awal November, tapi tampak mulai bergerak naik lagi.
"Long weekend yang kita tetap laksanakan konsekuensinya sekarang kita mulai menyaksikan kenaikan lagi," jelas dia.
Dia memaparkan lonjakan kasus terjadi pada 1-12 September 2020. Sebelum fase ini, ada momen libur panjang pada 20-23 Agustus 2020.
Dalam waktu 12 hari, kasus aktif naik 49 persen. Menurut dia, tambahan pasien Covid-19 di periode ini berkontribusi terhadap 25 persen kasus secara total. Sementara itu, sumbangan kematian dalam 12 hari mencapai 17 persen.
Karena itulah, Anies memutuskan menarik rem darurat, yang berarti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta diperketat lagi pada 14 September 2020.