TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menggelar simulasi tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2020 di Gedung Wibawa Mukti, Komplek Perkantoran Pemkab Bekasi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Uju mengatakan pelaksanaan simulasi tahapan Pilkades Serentak 2020 ini guna memberi pemahaman, khususnya bagi perangkat pelaksana dan panitia pemilihan.
"Jadi semua yang nanti dilaksanakan saat proses pilkades mulai dari pencoblosan hingga penghitungan dan penyerahan hasil penghitungan diperagakan pada simulasi ini," kata Uju di Cikarang, Selasa, 2 Desember 2020.
Selain tata cara pencoblosan, kata Uju, simulasi pilkades ini juga memperagakan pengawasan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
"Memakai masker, tidak berkerumun dan jaga jarak. Semoga pilkades serentak ini menghasilkan pemimpin yang amanah dan dapat membawa kemajuan untuk Kabupaten Bekasi lebih baik lagi," kata dia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bekasi Ida Farida mengatakan simulasi tahapan pilkades serentak ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang bersifat teknis, khususnya kepada camat, kepala desa, BPD, dan panitia pilkades saat tahapan pemungutan dan penghitungan suara.
"Saya juga mengimbau seluruh calon kepala desa, panitia pilkades, dan masyarakat agar dalam pelaksanaan pilkades serentak nanti semuanya mengikuti aturan protokol kesehatan dengan baik. Tidak ada kerumunan. Saya berharap tidak ada lagi klaster baru dalam pelaksanaan pilkades di Kabupaten Bekasi," ucapnya.
Ida berharap pilkades serentak Kabupaten Bekasi yang akan diikuti oleh 56 calon kepala desa dari 16 desa tersebut berjalan aman dan tertib serta dapat menghasilkan kepala desa terpilih harapan masyarakat.
"Kami juga sudah melaksanakan deklarasi damai, siap kalah dan siap menang. Tentunya ini yang harus dijunjung tinggi. Saya juga berharap pelaksanaan pilkades yang dilaksanakan secara serentak dengan protokol kesehatan yang ketat ini dapat menjadi barometer keberhasilan pilkades di Kabupaten Bekasi," kata Ida.