TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan APBD Kota Bogor 2021 senilai Rp2,545 triliun adalah anggaran yang tanggap dan adaptif terhadap pandemi Covid-19. Anggaran itu dirancang dengan estimasi perekonomian Kota Bogor bergerak bangkit kembali.
"Kita harus selalu berikhtiar bahwa tahun 2021 perekonomian Kota Bogor menggeliat dan bangkit kembali," kata Bima Arya di Bogor, Rabu 2 Desember 2020.
Menurut Bima Arya, program Pemerintah Kota Bogor pada 2021 akan fokus pada lima program prioritas yakni kesehatan, pemulihan ekonomi, pendidikan, prioritas rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta janji kampanye.
"Pada penyusunan anggaran tersebut, ketika Raperda APBD tahun 2021 diserahkan ke DPRD strukturnya sudah seimbang, sehingga lebih praktis dan efisien. Pembahasannya lebih fokus pada penyusunan APBD yang tanggap dan adaptif terhadap Covid-19," katanya.
Total pendapatan pada APBD Kota Bogor 2021 diproyeksikan Rp2,25 trilun.
Pemerintah Kota Bogor membuat estimasi optimistis, dengan target pendapatan asli daerah (PAD) Rp966,91 miliar. Komposisinya adalah, target pajak daerah Rp651,067 miliar, retribusi daerah Rp33,07 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp30,50 miliar, serta lain-lain PAD yang sah Rp252,27 miliar.
Kemudian, pendapatan dari transfer adalah Rp1,29 triliun. Komposisinya adalah pendapatan transfer pemerintah pusat Rp1,05 triliun, serta pendapatan transfer antardaerah Rp244,229 miliar.
Pada halaman belanja, total belanja adalah Rp 2,54 triliun. Komposisinya, pembiayaan Rp298,79 miliar, meliputi sisa lebih penghitungan anggaran (Silpa) tahun sebelumnya Rp293,29 miliar, serta penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah Rp5,50 miliar.
Baca juga: APBD Kabupaten Bogor Ditetapkan Rp 7,6 Triliun
Pengeluaran pembiayaan pada APBD Kota Bogor adalah Rp19,497 miliar, meliputi penyertaan modal daerah Rp5 miliar serta pembayaran cicilan pokok jatuh tempo Rp5,50 miliar. Kemudian, ada tambahan pembiayaan netto Rp288,29 miliar.