TEMPO.CO, Cikarang -Pemerintah Kabupaten Bekasi kembali menyiapkan skema penggunaan hotel sebagai lokasi karantina pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan di wilayahnya.
"Sedang berproses, disiapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk hotel isolasi terpusat nanti," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Kamis, 3 Desember 2020.
Ia mengatakan langkah ini sebagai antisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 dari klaster industri menyusul kegiatan tes usap massal terhadap 1.200 pekerja pabrik di tahap pertama yang mulai dilakukan hari ini.
Baca juga : Hari Ini, 2.392 Pasien Covid-19 Dirawat RS Wisma Atlet, Bertambah 47 Orang
"Potensi kenaikan kasus ini yang wajib kita antisipasi dengan penanganan serius," katanya.
Pemkab Bekasi, kata dia, sudah menyiapkan Hotel Ibis di wilayah Cikarang sebagai pusat isolasi mandiri pasien Covid-19.
Selain menyiapkan hotel, kata dia, pemerintah daerah juga tengah menambah kapasitas tempat isolasi mandiri terpusat di Wisma President University Jababeka.
"Kita sedang upayakan penambahan bed di Wisma President University dari semula kapasitasnya hanya 60 ruang menjadi 500 karena memang di sana lokasinya relatif luas bahkan daya tampungnya bisa mencapai 1.000 tempat tidur," katanya.
Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi itu mengatakan sebenarnya skema penggunaan hotel ini sudah pernah dilakukan Pemkab Bekasi berdasarkan instruksi BNPB.
"Hanya saja saat itu tidak jadi direalisasikan seiring penurunan kasus positif secara signifikan dari klaster industri," katanya.
Masrikoh menyatakan pemerintah daerah juga tengah mempertimbangkan pemberlakuan pembatasan mobilitas warga secara lebih ketat lagi apabila hasil tes usap massal pekerja pabrik nanti mengakibatkan terjadinya lonjakan kasus positif penyebaran COVID-19.
"Bisa saja skema lock down seperti di DKI Jakarta kita terapkan di sini, itu menunggu pemetaan lebih lanjut sambil melakukan tracing secara luas kepada masyarakat," kataya.
ANTARA