TEMPO.CO, Jakarta - Kasus positif Covid-19 di Jakarta belum juga menunjukkan tanda penurunan. Hari ini yang terkonfirmasi positif tercatat 1.153 kasus. Angka ini menempatkan DKI Jakarta di urutan ke-3 jumlah kasus positif terbesar di Indonesia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam keterangannya menyebut kasus yang tercatat itu merupakan hasil tes usap
Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap 11.700 orang untuk mendiagnosis kasus baru.
“Jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 10.368 orang yang masih dirawat atau isolasi,” kata Dwi dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 Desember 2020.
Adapun secara total Dinas Kesehatan mencatat sudah ditemukan 140.238 kasus konfirmasi positif Covid-19 sejak awal Maret lalu. Dari jumlah itu, sebanyak 127.136 orang telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 90,7 persen dan 2.734 orang lainnya meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,9 persen. “Sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,1 persen,” ujar Dwi.
Selama sepekan terakhir, menurut Dwi, persentase positif alias positivity rate di Ibu Kota tercatat sebesar 9 persen. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan kemarin, di mana positivity rate berada pada angka 8,6 persen.
Adapun secara total, kata Dwi, positivity rate di Jakarta sebesar 8,3 persen. Angka itu masih lebih tinggi dari standar yang ditetapkan oleh WHO, yaitu tak lebih dari 5 persen.
Terus meningkatnya jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 berdampak pada tingkat keterisian rumah sakit rujukan. Sampai dengan tanggal 29 November 2020 lalu, tingkat keterisian tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 di 98 rumah sakit rujukan sebesar 79 persen. Menurut Dwi, 4.851 dari total 6.129 tempat tidur isolasi telah terisi.
Sementara itu, untuk tempat tidur Intensive Care Unit (ICU), kata Dwi, telah terisi 84 persen. Rinciannya, 630 dari 849 tempat tidur ICU yang saat ini tersedia telah terisi.