TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta memasang alat pantau dan kamera pengintai (CCTV) di sejumlah lokasi untuk memantau ketinggian muka air. Detektor potensi banjir itu salah satunya dipasang di Bendung Katulampa, Bogor. "Di situ kami bisa mengetahui berapa sebetulnya tinggi muka air di sana secara real time," kata Penjabat Sekretaris Daerah DKI Sri Haryati dalam acara dialog TvOne, Kamis malam, 3 Desember 2020.
Pemerintah DKI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar bisa menjalankan sistem peringatan dini banjir atau early warning system. Dengan alat pantau dan CCTV, pemerintah DKI bakal memperoleh data perkiraan kapan air datang dari hulu.
Alat itu juga memperlihatkan lokasi, mulai dari rukun warga (RW), kelurahan, dan kecamatan yang kemungkinan diterjang banjir. "Artinya early warning system saat ini sudah siap," ujar Haryati.
Masyarakat bisa memantau apa yang telah dikerjakan pemerintah DKI melalui aplikasi Jakarta Kini atau JAKI. Masyarakat, disuguhi fitur untuk melihat kesiapan pompa, lokasi pengerukan, hingga kondisi saluran air.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta sistem deteksi dan peringatan dini banjir dapat lebih antisipatif, prediktif, cerdas, dan terpadu. Dia menginstruksikan sistem dapat mendeteksi dan mengumumkan potensi banjir selambatnya satu hari sebelum kejadian.
Perintah itu tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Jakarta nomor 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim. Menurut Sri, pengendalian banjir dilakukan sebelum, saat, dan sesudah kejadian.