TEMPO.CO, Jakarta - Pagar pengaman sepanjang 10 meter dipasang di aliran Kali Banjir Kanal Timur (BKT) di Pondok Kopi, Duren Sawit, untuk mencegah bocah hanyut dan tenggelam. Pemerintah Kota Jakarta Timur membangun pagar pengaman itu pada Jumat siang, setelah viral anak-anak bermain perosotan di bantaran sungai BKT.
"Kami bersama Petugas Prasarana Sarana Umum (PPSU) ingin menghalau anak yang kemarin sempat viral berenang di BKT. Jangan sampai terulang lagi kasus korban tenggelam," kata Lurah Pondok Kopi Rasikin, di Jakarta, Jumat 4 Desember 2020.
Pagar besi pengaman sepanjang 10 meter dipasang di sejumlah celah masuk menuju bantaran sungai untuk mencegah ada orang tercebur.
Sebelumnya beredar video viral di media sosial memperlihatkan delapan anak sekolah dasar bermain perosotan di ujung saluran pembuangan air menuju Kali BKT. Ujung saluran pembuangan air dari lingkungan warga berukuran lebar 10 meter itu dibangun dengan material coran semen yang menukik menuju bantaran sungai.
Kondisi saluran yang berlumut dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain seluncuran dan berenang di Kali BKT. "Sementara ini kita pasang pagar besi untuk menghalau mereka," kata Rasikin.
Rasikin berharap Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) selaku otoritas Kali BKT rutin meninjau kondisi aset mereka dan melakukan langkah pencegahan terhadap potensi yang membahayakan warga.
"Kalau kita sifatnya hanya mengamankan dan memelihara. Infrastruktur adalah tanggung jawab BBWSCC. Saya harap mereka memonitor aset mereka jangan sampai justru membahayakan warga. Harus aman lah," katanya.
Kelurahan Pondok Kopi telah mengumpulkan seluruh pengurus RT dan RW di sekitar bantaran sungai soal potensi bahaya tenggelam di Kali BKT. Aliran Kali BKT kerap menimbulkan korban hanyut, khususnya dari kalangan anak-anak yang sedang bermain dan berenang di aliran sungai.
Baca juga: Polsek Duret Sawit: Bocah Hanyut di Sungai Banjir Kanal Timur Belum Ditemukan
Peristiwa terakhir terjadi pada 6 November 2020. Ada dua bocah hanyut dan dilaporkan hilang selama dua hari. Jasad korban berhasil ditemukan dalam kondisi tewas setelah tim evakuasi melakukan pencarian selama dua hari sejak mereka dinyatakan hilang di Kali BKT.