TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran mengingatkan pentingnya protokol jaga jarak 3 H untuk menghindari penularan Covid-19.
Menurut Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Mayjen Tugas Ratmono protokol jaga jarak 3 H, yaitu hindari kerumunan, hindari kontak erat, dan hindari ruang tertutup ini sangat penting jika masyarakat harus melakukan aktivitas di luar rumah.
"Selain seruan 3M, yaitu mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak, perlu dilakukan langkah 3H," kata Tugas Ratmono dalam siaran tertulis di Jakarta, Minggu 6 Desember 2020.
Program 3H, kata Tugas, merupakan pengembangan dari upaya masyarakat memutus mata rantai penularan Covid-19 lewat menjaga jarak. Masyarakat kerap acuh dengan ketentuan itu, meski sudah berulang kali diingatkan oleh petugas.
Semua pihak juga perlu menghindari ruang tertutup yang mampu membuat virus bisa bertahan lebih lama. “Dengan bekerja work from home (WFH), akan menghindari kebersamaan dalam ruang tertutup. Dan semestinya di ruang tertutup, kepadatannya perlu dikurangi hingga 75 persen, ini terkait juga dengan konsep jaga jarak,” katanya.
Bagi petugas kesehatan, aktivitas 3T, yaitu tracing, testing, dan treating masih harus terus digalakkan dengan tujuan memisahkan antara yang terinfeksi dan yang belum terinfeksi.