TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta mendapatkan anggaran penyertaan modal daerah Rp 5,36 triliun pada 2021. Juru bicara PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan terdapat penambahan PMD dalam pembahasan badan anggaran terakhir Rp 1,7 triliun dari anggaran pinjaman pemulihan ekonomi nasional atau PEN.
"Ini pertama kali kami mendapatkan dana PEN," kata Kamaluddin saat dihubungi, Rabu, 9 Desember 2020. Awalnya Pemerintah DKI memberikan PMD kepada MRT sebesar Rp 3,65 triliun. Pada pembahasan akhir anggaran, kata dia, MRT terdapat tambahan dari pinjaman PEN.
Penambahan modal tersebut merupakan bagian dari penugasan integrasi transportasi untuk MRT, melalui PT Moda Integrasi Transportasi Jakarta yang bekerja sama dengan PT KAI. "Secara garis besar penambahan untuk itu. Tapi kami belum bisa memberikan secara spesifik, tunggu rilis resmi dari MRT dua hari lagi," ujarnya.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menyetujui APBD DKI tahun depan sebesar Rp 84,19 triliun pada rapat paripurna Senin lalu. Anggaran tersebut lebih tinggi dari rencana kesepakatan dalam paripurna penandatanganan nota kesepahaman KUA-PPAS APBD 2021 Rp 82,5 triliun.
Anggota badan Anggaran DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan nilai APBD DKI tahun depan meningkat dari plafon sementara karena Pemerintah DKI mendapatkan tambahan pinjaman untuk pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 1,7 triliun.
"Pemerintah pusat saat pembahasan akhir anggaran kemarin menambah utang PEN untuk DKI. Dadakan datangnya pas pembahasan banggar terakhir kemarin," kata Mujiyono saat dihubungi, Selasa, 8 Desember 2020.
Sebelumnya Pemerintah DKI telah diberikan pinjaman PEN sebesar Rp 12,69 triliun dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Tahun ini dana PEN yang dicairkan sebesar Rp 3,2 triliun dan sisanya tahun depan.
Mujiyono mengatakan total pinjaman PEN DKI dari penambahan tersebut mencapai Rp 14,39 triliun. Dana tambahan PEN sebesar Rp 1,7 triliun tersebut nantinya sebagian bakal digunakan untuk penambahan penyertaan modal untuk PT MRT Jakarta, yang kini tengah menggarap fase dua jalur Ratangga.