TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Front Pembela Islam atau FPI Rizieq Shihab memberikan pesan kepada simpatisan dan pengikutnya untuk mengawal kasus penembakan terhadap enam laskar FPI oleh polisi. Pesan itu Rizieq sampaikan dari balik jeruji besi melalui juru bicaranya, Munarman.
"Beliau menyampaikan pesan bahwa jangan berhenti berjuang dan tidak boleh melupakan pembantaian enam syuhada. Harus terus dibongkar sampe ke akar-akarnya," ujar Munarman di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 14 Desember 2020.
Baca Juga: Alasan Tersangka Pengancam Polisi: Mengidolakan Rizieq Shihab
Munarman menjelaskan Rizieq Shihab juga berpesan agar para laskar yang tewas tertembak tidak menjadi korban "spiral kekerasan". Maksud istilah Rizieq itu, menurut Munarman, adalah para laskar masih difitnah melakukan tindak kriminalitas bahkan setelah mereka meninggal dunia.
"Ini terus berlanjut, yaitu rekayasa-rekayasa kasus terhadap mereka. Seolah bahwa mereka ini menjadi tertuduh dan pelaku, jadi bukan korban, ini lah yang kekerasan struktural," kata Munarman.
Selain itu, ia menjelaskan keadaan Rizieq Shihab saat ini masih baik-baik saja selama dalam penahanan. Saat berkunjung, Munarman bercerita Rizieq masih sering tertawa dan bercanda.
Sebelumnya, Rizieq Shihab datang bersama pengacaranya untuk menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Sabtu, 12 Desember 2020. Ia diperiksa setelah polisi mengeluarkan ultimatum akan menangkapnya setelah mangkir 2 kali dari pemeriksaan dan statusnya dinaikkan menjadi tersangka.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menganggap tindakan Rizieq Shihab datang ke Polda Metro Jaya sebagai tindakan menyerahkan diri.
"Sebelumnya Polda Metro Jaya tidak melakukan pemanggilan dan kita akan tangkap ya. Karena dia takut ditangkap, dia menyerahkan diri, jadi ini bukanlah pemanggilan," ujar Yusri.
Setelah diperiksa selama 13 jam, polisi menahan Rizieq di Rutan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya selama 20 hari ke depan.