TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan aksi walkout seluruh anggota DPRD DKI menjadi peristiwa sejarah politik di Indonesia. Menurut dia, belum pernah terjadi aksi walkout seluruh anggota dewan dalam rapat paripurna di Indonesia.
"Ini akan menjadi satu-satunya peristiwa politik yang tidak akan terulang. Ada fraksi yang dicuekin," kata Adi saat dihubungi, Selasa, 15 Desember 2020.
Baca Juga: Gaduh Nama Anies dan Mega di Ujian Sekolah, M Taufik: DPRD Segera Panggil Disdik
Sebanyak 50 anggota DPRD DKI walkout saat Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad membacakan pandangan umum dalam rapat paripurna, Senin, 14 Desember 2020. Aksi walkout itu dipelopori anggota Fraksi Golkar Jamaluddin karena menganggap fraksi PSI tidak konsisten soal kenaikan tunjangan DPRD untuk rumah dan telekomunikasi Rp 53 juta pada 2021.
Aksi walkout itu dilakukan Jamaluddin saat Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad ingin membacakan pandangan umum partainya terhadap Rancangan Perda nomor 14 tahun 2014 tentang RDTR dan Peraturan Zonasi di DPRD DKI, Senin, 14 Desember 2020.
Meski tidak lumrah, menurut Adi, aksi walkout tersebut wajar dilakukan seluruh legislator yang kecewa dengan sikap PSI yang tidak konsisten. Sebabnya, kata dia, anggota Fraksi PSI awalnya menyetujui usulan kenaikan tunjangan dewan di tengah pandemi ini.