TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana tak bisa memastikan waktu pembelajaran atau sekolah tatap muka dimulai. Menurut dia, pihaknya memprioritaskan keselamatan anak sekaligus hak belajar anak selama pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Saya tidak pernah mengatakan yakin (pembelajaran tatap muka) di 2021," kata dia dalam diskusi virtual yang digelar Gerakan Kebangkitan atau Gerbang Betawi, Selasa, 15 Desember 2020.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka, Disdik DKI: Kata Mendikbud Protokol Kesehatan Harga Mati
Dinas Pendidikan tengah menindaklanjuti surat keputusan bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020-2021 di Masa Pandemi Covid-19. Karenanya, dinas terlebih dulu melakukan asesmen dan tinjauan lapangan terhadap sekolah yang menyatakan siap dibuka.
"1,5 juta peserta didik dan 82 ribu guru yang jelas-jelas akan berinteraksi ketika seluruh sekolah dibuka, maka kami coba hati-hati dan kami sudah melakukan asesmen," ujar dia.
Ilustrasi bersekolah dengan menggunakan masker. (Xinhua/Kaikeo Saiyasane)
Menurut dia, sekolah tatap muka akan dimulai secara bertahap. Artinya, tak serta-merta seluruh siswa datang ke sekolah dan mengikuti semua pelajaran. Nahdiana berujar, harus ada metode pembelajaran baru soal durasi kedatangan siswa ke sekolah.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, izin pembukaan sekolah atau pembelajaran tatap muka, kini sepenuhnya tergantung pemerintah daerah atau kantor wilayah Kementerian Agama. Peta zonasi wilayah dari Satuan Tugas Covid-19 tak lagi menentukan izin tersebut.
Dengan kata lain, sekolah baik di daerah zona hijau, zona kuning, zona oranye, maupun zona merah boleh dibuka jika diizinkan oleh pemerintah daerah. Syaratnya mempertimbangkan kesiapan sekolah dan juga izin orang tua murid.
LANI DIANA | DEWI NURITA