TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi berpesan kepada keluarga Rizieq Shihab untuk memantau kondisi psikologis anak yang ikut dalam rombongan mobil berujung insiden penembakan. Menurut dia, keluarga harus memberikan rasa aman dan tenang kepada anak.
"Saya hanya ingin lihat kondisi anak dan menyampaikan kepada pihak keluarga supaya diberikan rasa aman, tenang, dan dibesarkan hatinya," kata Kak Seto saat dihubungi, Rabu, 16 Desember 2020.
Baca Juga: Sebab Kak Seto Kunjungi Cucu dan Anak Rizieq Shihab di Petamburan
Dia berujar ada 12 anak dan bayi yang berada dalam rombongan tersebut. Dua remaja berusia 14 dan 15 tahun merupakan putri Rizieq. Sementara sisanya cucu pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu.
Pria yang akrab disapa Kak Seto ini menjelaskan kondisi mereka tampak tenang. Namun, bisa jadi trauma muncul belakangan setelah anak mengalami peristiwa tertentu. Untuk itulah, dia mengingatkan agar keluarga memperhatikan perkembangan kondisi anak.
Seto menuturkan bakal kembali memantau kondisi anak-anak ini jika memang diperlukan. Sebagai psikolog, tutur dia, dirinya perlu memberikan pendampingan kepada anak yang membutuhkan.
"Ini juga pernah saya lakukan, misalnya anak-anak teroris di Surabaya yang waktu itu ikut melakukan dengan ayah ibunya. Kemudian juga teroris di Klaten yang anak melihat bapaknya ditembak," papar dia.
Sebelumnya, polisi menguntit rombongan mobil Rizieq di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Malam itu Rizieq berangkat dari Sentul, Bogor menuju tempat peristirahatan dan hendak melakukan pengajian khusus keluarga inti. Ia dan keluarga didampingi pengawal dari laskar FPI dalam iring-iringan.
Selama perjalanan itu, satu mobil laskar FPI berhasil mengecoh mobil polisi. Polisi mengklaim telah terjadi baku tembak di KM 50 jalan tol. Sebab, laskar berupaya menyerang aparat. Polisi kemudian menembak anggota FPI yang mengawal Rizieq Shihab itu dengan dalih keselamatan.