TEMPO.CO, Jakarta - Dansat Bantek Gegana Korps Brimob Kelapa Dua Mabes Polri, Kombes Pol Dadang Raharja menyebutkan latihan penanganan bom di Depo MRT (Moda Raya Terpadu) Lebak Bulus, Jakarta Selatan tidak terkait dengan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Simulasi ini sebenarnya tidak dalam rangka pengamanan Operasi Lilin sandi Kepolisian dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru. Namun untuk mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi di MRT," kata Kombes Pol Dadang, di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu malam, 16 Desember 2020.
Dadang mengatakan MRT merupakan salah satu objek vital sebagai moda tranportasi massal yang ada di DKI Jakarta, menjadi prioritas pengamanan oleh aparat kepolisian.
Pengamanan tersebut meliputi ancaman bom, bahan kimia, biologi, dan radioaktif yang mungkin saja terjadi.
"Karena MRT merupakan objek vital, merupakan angkutan massal buat masyarakat khususnya Jakarta sehingga perlu antisipasi terhadap ancaman yang mungkin terjadi dengan adanya MRT di Jakarta," ujarnya.
Simulasi ini melibatkan 200 orang personel gabungan dari Brimob Kelapa Dua Mabes Polri, aparat kewilayahan dalam hal ini Polsek Cilandak dan Kebayoran Lama, serta petugas dari MRT.
Baca juga : Begini Pangdam Jaya dan Kapolda Cek Kesiapan Personel Amankan Natal - Tahun Baru
Terdapat tiga skenario yang dilakukan oleh petugas dalam latihan bersama antisipasi penanganan teror, diawali menerima laporan terkait orang-orang yang mencurigakan beraktivitas di Stasiun MRT Lebak Bulus.
Aparat Polsek Cilandak turun melakukan pemeriksaan, dan menangkap orang-orang yang mencurigakan berdasarkan pantauan CCTV.
Petugas Gegana yang turun ke lokasi melakukan melakukan pengecekan benda mencurigakan yang diduga bom ditaruh oleh pelaku di Depo MRT Lebak Bulus.
"Ada tiga adegan, artinya kita menghadapi satu terhadap ancaman bom, ancaman teror dan ancaman kima biologi radioaktif," kata Dadang.
Polisi mengambil langkah 'destructer' atau mencerai-berai benda mencurigakan yang ditemukan di sekitar Depo MRT Lebak Bulus.
Sementara itu, salah seorang pelaku, dilakukan pemeriksaan, didapati laporan ada ancaman bahan kimia radioktif di gerbong MRT. Tim Gegana lalu melakukan upaya pengamanan, diawali dengan mengevakuasi penumpang, lalu menindak ancaman teror bahan kimia tersebut.
Dalam latihan tersebut, petugas juga melakukan tindakan terukur kepada salah satu pelaku teror yang ada di Depo MRT Lebak Bulus.
"Jadi ini adalah latihan kolaborasi antara Kepolisian dengan stakeholders, dalam hal ini MRT," kata Dadang.
ANTARA