TEMPO.CO, Jakarta - Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) mengoptimalkan bidang pelayanan operasi jalan tol sejak menjelang libur Natal dan tahun baru 2021. Optimalisasi itu meliputi layanan transaksi, lalu lintas, konstruksi, dan tempat istirahat.
“Kami tetap mengedepankan protokol pencegahan Covid-19 guna mewujudkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan,” kata Marketing and Communication Department Head JMT, Irra Susiyanti, dalam keterangan tertulis yang Tempo terima pada Ahad, 20 Desember 2020.
JMT mengelola sejumlah ruas tol, seperti Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang, Prof. Dr. Ir Sodijatmo, Cawang-Tomang-Pluit, Jakarta Outer Ring Road (JORR) Seksi E dan W2S, Ulujami-Pondok Aren, serta Cipularang dan Padaleunyi.
Pada bidang layanan transaksi, JMT akan mengoperasikan 116 gerbang tol secara optimal, penyiagaan personel untuk membantu tapping, serta mengoperasikan mobile reader jika terjadi antrean. “Serta memastikan seluruh peralatan tol berfungsi baik selama 24 jam.”
Untuk bidang layanan lalu lintas telah disiapkan 39 unit kendaraan mobil customer service, 14 unit ambulans, dan 11 unit kendaraan rescue di seluruh ruas JMT. Mereka juga telah mempersiapkan 511 unit kamera pengintai alias CCTV serta 145 unit Variable Message Sign (VMS), 8 unit VMS Mobile, serta 12 unit Remote Traffic Microwace Sensor (RTMS).
“Tujuannya untuk mempercepat penyampaian informasi kepada pengguna jalan.
JMT, kata Irra, juga telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyiapkan langkah antisipatisi kepadatan lalu lintas. Mereka juga telah menyiapkan sejumlah opsi rekayasa lalu lintas di beberapa titik yang berpotensi terjadi kepadatan.
Selama 23 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021, konstruksi di ruas jalan tol akan dihentikan. JMT juga menyiapkan 8 tim yang siaga selama 24 jam, 83 unit pompa air permanen, 5 unit pompa air mobile, serta 16 unit pompa alkon untuk mengantisipasi potensi genangan air akibat hujan deras.
Untuk tempat istirahat, layanan seperti musala, toilet, dan restoran dipastikan telah memenuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Upaya lain yang juga mereka lakukan adalah meningkatkan intensitas penyemprotan disinfektan, membatasi parkir kendaraan hingga 50 persen dari total kapasitas, serta menyiapkan ruang khusus untuk isolasi.